Dari Jagung Kami Bisa Hidup

Dari Jagung Kami Bisa Hidup

Lukas (42) adalah salah seorang petani yang tinggal di Desa Kapaka Madeta, Kecamatan Bondo Kodi, Sumba Barat Daya, Nusa Tenggara Timur. Sejak kecil ia dibesarkan dalam keluarga petani. Kini setelah berkeluarga dan memiliki anak, Lukas tetap meneruskan pekerjaan keluarganya sebagai petani.

Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, Lukas mengandalkan tanaman jagung yang diwariskan oleh orang tuanya. Uang hasil penjualan jagung ia gunakan untuk membiayai kebutuhan makan, sekolah dan apabila masih ada uang sisa, ia akan menabungnya di koperasi untuk kebutuhan sekolah anak-anaknya kelak. Di samping itu ia juga menanam padi di ladang yang sama dengan harapan mendapat panen tambahan untuk menambah pendapatan.

Meski demikian, tak jarang Lukas dan keluarganya sering merasa kekurangan karena hasil panen tak sesuai dengan yang diharapkannya. Bantuan yang diberikan oleh Wahana Visi Indonesia bulan April lalu bukannya mendapatkan untung namun mendapatkan kerugian karena adanya hama tikus dengan jumlah yang banyak. Hama tikus yang terjadi di bulan April hingga Mei 2021 mungkin akibat dari bencana alam siklon tropis Seroja yang membuat hama tikus keluar dari tempat persembunyian dan menghabiskan tanaman jagung yang ada. Bulan April, ia hanya bisa panen 10 kg saja dan berbeda dengan hasil panen tahun tahun sebelumnya.

Untungnya, sebuah program pendampingan petani jagung yang didukung penuh oleh Bank HSBC Indonesia dan diimplementasikan oleh Wahana Visi Indonesia dalam sektor pertanian, telah membantu Lukas. Bantuan yang diterima berupa bibit jagung dengan kualitas yang terbaik yaitu BISI-18 (jenis bibit hibrida), pupuk urea, pupuk NPK dan pestisida untuk membasmi hama ulat. Melalui kegiatan pendampingan ini, Lukas pun belajar kembali mengenai teknik penanaman jagung mulai dari pemilihan bibit, perawatan hingga panen.

“Sekarang saya tahu, saya harus memisahkan tanaman padi dan jagung supaya mudah dalam mengendalikan hama dan gulma jad kedua tanaman tidak terganggu,” kata Lukas menceritakan manfaat yang ia dapat dalam pelatihan yang ia ikuti.

Lewat pendampingan ini pula, hasil panen jagung dari ladang Lukas meningkat dibanding sebelumnya. Kualitas jagung yang ia panen jauh lebih baik sehingga harga jualnya naik. Ia pun mulai bisa menabung secara rutin untuk masa depan anaknya.

“Terima kasih Wahana Visi Indonesia dan HSBC Indonesia yang telah memberi pelatihan ini kepada kami, para petani jagung. Pelatihan ini sungguh membawa perubahan ekonomi rumah tangga kami dan sangat bermanfaat buat pendidikan anak-anak kami,” pungkasnya.

Ditulis oleh Elisabeth Putri, Staf Wahana Visi Indonesia, Area Program Sumba Barat Daya


Artikel Terkait