Ciko, Seorang Murid di Tengah Ketidakpastian Pendidikan

Ciko, Seorang Murid di Tengah Ketidakpastian Pendidikan

Ciko sudah tiba di sekolah, siap untuk belajar. Namun di hadapannya hanya ada papan tulis. Ciko dan teman-temannya menunggu. Siapa tahu hari ini, Bu Guru datang ke sekolah dan mengajar mereka.

Ciko ingin bisa membaca. Tidak lagi dibantu kakak mengeja huruf demi huruf. Tidak lagi terbata-bata hanya untuk membaca satu kata. Tapi Ciko perlu Ibu dan Bapak Guru agar ada di kelas untuk bisa mengajar membaca. Namun, seperti kebanyakan hari lainnya, hari itu Bu Guru tidak datang ke sekolah.

Guru-guru Sekolah Dasar di daerah tempat Ciko tinggal sering tidak bisa datang ke sekolah karena situasi di sana tidak aman. Pegunungan Tengah, Papua merupakan salah satu daerah yang bukan hanya terjauh dan tertinggal, tapi juga rawan konflik. Ketika bahaya mengancam, guru-guru pun tidak dapat datang ke sekolah. Anak-anak jadi semakin jarang belajar.

Agar Ciko dapat mengejar ketertinggalannya dalam membaca, Ciko membutuhkan tempat bertumbuh yang lebih aman. Ciko dan teman-teman di Pegunungan Tengah juga membutuhkan guru-guru yang lebih terampil mengajar membaca. Kurikulum yang digunakan juga harus diperbaharui, mengikuti kurikulum yang sedang berlangsung di daerah-daerah lain di Indonesia.

Ciko berharap suatu hari ia bisa lancar membaca banyak buku cerita. Ia ingin bisa memiliki jendela dunia meskipun tinggal jauh di Pegunungan Tengah. Melalui Childhood HOPE, kita dapat menjadi #PewujudHARAPAN Ciko serta banyak anak lain. Ambil peranmu sekarang.

 

 

Penulis: Mariana Kurniawati (Communication Executive)


Artikel Terkait