Demi Bayi dan Ibu Hamil, Konselor Ini Lanjutkan Membagi Ilmu di Tengah Pandemi

Demi Bayi dan Ibu Hamil, Konselor Ini Lanjutkan Membagi Ilmu di Tengah Pandemi

#BersamaMelawanCovid19 - Kondisi pandemi Covid-19 tidak menghalangi semangat berbagi para mitra dan masyarakat dampingan Wahana Visi Indonesia (WVI). Fedelia Susanti Rebu (30) adalah satu dari mitra WVI yang memiliki semangat itu demi menjaga imunitas anak tetap terjaga di masa pandemi Covid-19.

Santi, demikian ia biasa disapa, merupakan seorang fasilitator PMBA (Pemberian Makan Bayi dan Anak) yang bertugas di wilayah kerja Puskesmas Watukapu Kabupaten Ngada, NTT. Sebagai fasilitator PMBA, Santi sudah beberapa kali memberikan pelatihan kepada kader posyandu, memberikan orientasi terkait PMBA serta beberapa kali memberikan materi PMBA dalam berbagai kegiatan di tingkat kecamatan. Kini, setelah beberapa lama memfasilitasi kegiatan orientasi, pelatihan, dan sosialisasi, Santi kembali melakukan konseling PMBA kepada masyarakat sekalipun di masa pandemi.

Meski begitu, Santi mengaku sudah jarang melakukan konseling karena kesibukan tugas jaga di UGD. Akan tetapi, di masa pandemi ini, dirinya menyadari bahwa pemenuhan gizi ibu hamil dan baduta sangat penting untuk menjaga imunitas tubuh agar bisa terhindar dari penyebaran Covid-19. 

“Malu juga rasanya sudah mendapatkan ilmu, tetapi tidak mempraktikkannya di lapangan,” kata Santi.  Tambahnya, “Karena merupakan tanggung jawab seorang konselor untuk membagikan ilmu yang sudah diperoleh, apalagi sekarang kita di tengah krisis pandemi. Semoga bumil (ibu hamil) bisa memenuhi kebutuhan gizi untuk dirinya dan janinnya.”

Dominika S. Boki (20) adalah salah satu orang yang diajarinya di masa pandemi ini. Wanita yang sedang hamil 3 bulan ini mendapatkan konseling terkait gizi dan kesehatan ibu hamil.  Melalui konseling yang mulai kembali aktif diberikannya, Santi berharap ia bisa tetap memberikan konseling kepada masyarakat.

“Semoga tdak ada halangan, bisa mengikuti setiap posyandu cukup di Desa Inegena agar bisa selalu memberikan materi atau sosialisasi tentang 1000 HPK, memberikan konseling, sekaligus bisa mempraktikkan bersama penyajian atau porsi ibu hamil dan ibu menyusui,” harapnya.  

Ditulis oleh: Engelina Halim, Health Coordinator Area Program Nagekeo-Ngada Wahana Visi Indonesia


Artikel Terkait