Donasi untuk Anak dengan Disabilitas dan 6 Hambatan yang Dihadapi Anak dengan Disabilitas

Donasi untuk Anak dengan Disabilitas dan 6 Hambatan yang Dihadapi Anak dengan Disabilitas

Donasi anak dengan disabilitas adalah hal yang sangat membantu untuk anak-anak yang tidak bisa melakukan hal-hal yang dilakukan oleh anak-anak pada umumnya. Seorang anak dengan disabilitas mungkin tidak dapat melakukan fungsi tertentu sebaik kebanyakan anak lainnya. Keterbatasan mungkin bersifat fisik yang melibatkan indera, termasuk melihat atau mendengar, atau keterbatasan secara kognitif dan mental.

Meskipun memiliki keterbatasan, banyak penyandang disabilitas memiliki kemampuan penuh di bidang lain. Disabilitas mungkin sudah menjadi hal biasa untuk sebagian orang, sekitar 1 dari 50 anak memiliki disabilitas. Ada banyk jenis disabilitas, termasuk yang dimiliki anak sejak lahir, berkembang setelah lahir, dan disabilitas yang disebabkan oleh cidera atau kecelakaan. Beberapa dari mereka lahir dengan keterbatasan sehingga donasi untuk anak dengan disabilitas sangat berguna untuk mereka.

Anak-anak dengan disabilitas mungkin memiliki kebutuhan khusus dan memerlukan intervensi dini serta dukungan sebanyak mungkin. Keterbatasan seperti autisme, down syndrome, dan celebral palsy menciptakan tantangan dalam perkembangan kognitif dan keterampilan hidup.

Disabilitas pada Anak-Anak

Donasi anak dengan disabilitas dapat membantu mereka yang kurang beruntung. Keterbatasan pada masa kanak-kanak dapat berdampak seumur hidup pada kesehatan fisik, mental, dan emosional seseorang, serta situasi sosial mereka. Anak-anak dengan disabilitas mungkin memiliki kebutuhan khusus, khususnya terkait kesehatan dan pendidikan, dan mungkin perlu mengatasi hambatan sosial dan lingkungan yang signifikan agar dapat berpartisipasi penuh dalam kehidupan sehari-hari. Berikut ini beberapa disabilitas yang umum terjadi pada anak-anak:

Disabilitas bawaan

Kelainan kongenital adalah suatu kondisi yang muncul sejak lahir. Itu bisa diwariskan atau disebabkan oleh faktor lingkungan. Beberapa dari mereka tentunya sangat membutuhkan bantuan Anda melalui donasi untuk anak dengan disabilitas. Kelainan bawaan yang umum terjadi meliputi:

  • Keterbatasan intelektual - di mana seorang anak membutuhkan waktu lebih lama untuk belajar daripada yang lain dan mungkin mengalami keterlambatan dalam perkembangannya
  • Down syndrome - kondisi genetik umum yang menyebabkan kecacatan intelektual
  • Celebral palsy - keterbatasan perkembangan otak yang membuat seseorang anak sulit untuk mengontrol bagaimana tubuh mereka bergerak
  • Sindrom fragile X - kondisi bawaan yang menyebabkan kecacatan intelektual dan masalah belajar dan perilaku
     

Disabilitas yang terjadi setelah lahir
Donasi untuk anak disabilitas juga diberikan pada mereka yang memiliki keterbatasan yang berkembang setelah lahir. Ini termasuk masalah pendengaran, kondisi jantung, gangguan darah, metabolisme, dan hormon. Mendeteksi masalah ini segera setelah lahir dapat mencegahnya menjadi keterbatasan fisik, intelektual, visual atau pendegaran yang lebih serius.

Austime
Autisme adalah disbilitas yang sekarang dikenal dengan istilah ‘gangguan spektrum autisme’. Anak-anak biasanya tidak di diagnosa autisme sampai mereka mencapai usia dua tahun. Meskipun penyebabnya tidak sepenuhnya dipahami, autisme dikaitkan dengan faktor genetik.

Disabilitas yang disebabkan oleh cidera
Disabilitas fisik, mental, dan perilaku dapat terjadi ketika trauma atau cidera (seperti jatuh dari ketinggian) mempengaruhi otak. Penyebab lain cidera otak didapat termasuk kehilangan oksigen (misalnya karena asma atau setelah hampir tenggelam), infeksi (seperti meningitis), dan stroke. Cidera fisik yang parah, seperti cidera tulang belakang atau kehilangan anggota tubuh karena kecelakaan, dapat menyebabkan disabilitas fisik. Donasi anak dengan disabilitas sangat diperlukan untuk mereka yang mengalami keterbatasan yang disebabkan oleh cidera.
 

Kesulitan yang Dihadapi oleh Anak-Anak dengan Disabilitas

Donasi untuk anak dengan disabilitas ada untuk membantu mereka yang mengalami kesulitan karena keterbatasan yang dimilikinya. Anak-anak dengan disabilitas lebih cenderung tidak bersekolah daripada anak-anak lain. Kami menjelaskan lebih lanjut tentang hambatan yang mereka hadapi dan komitmen Wahana Visi Indonesia untuk mengatasi hambatan tersebut dan memberikan pendidikan inklusif kepada semua anak.

Pendidikan untuk anak-anak yang paling rentan adalah salah satu yang menjadi pusat perhatian program-program Wahana Visi Indonesia. Anak-anak dengan 

disabilitas lebih cenderung tidak bersekolah daripada anak-anak lain. Walaupun mereka bersekolah, kemungkinan besar mereka akan keluar sebelum menyelesaikan pendidikan dasar.

Bagi anak-anak yang sudah rentan, seperti anak perempuan dan anak-anak yang tinggal di pedesaan, disabilitas menciptakan hambatan tambahan untuk mengakses pendidikan. Oleh sebab itu donasi untuk anak dengan disabilitas sangat dibutuhkan.

Statistik global tentang anak-anak dengan disabilitas menunjukan antara 93 - 150 juta anak hidup dengan disabilitas di seluruh dunia. WHO dan World Bank memperkirakan bahwa di beberapa negara “Menjadi penyandang disabilitas dua kali lipat lebih mungkin untuk tidak pernah mendaftar ke sekolah." Diperkirakan satu dari tiga anak putus sekolah karena memiliki disabilitas.

Hambatan Belajar Anak-Anak dengan Disabilitas

Donasi untuk anak dengan disabilitas sangat membantu mereka melawan hambatan, terutama untuk pendidikan yang meliputi:

Aksesbilitas
Bangunan sekolah mungkin tidak dapat diakses oleh anak-anak yang memiliki keterbatasan dalam hal mobilitas.  Di daerah pedesaan terpencil atau daerah kumuh dengan infrastruktur yang buruk, mungkin tidak ada jalan bagi anak-anak dengan penyandang disabilitas fisik untuk bersekolah. Donasi untuk anak dengan disabilitas dapat digunakan untuk memfasilitasi hal tersebut.

Pelatihan dan dukungan guru yang tidak memadai
Guru sering kekurangan pelatihan dan sumber daya untuk mengajar anak-anak dengan disabilitas dan menyesuaikan metode mereka untuk memenuhi kebutuhan mereka.

Kurikulum dan materi yang tidak fleksibel
Sumber daya yang terbatas membuat sekolah kesulitan menyesuaikan bahan ajar seperti buku dan papan tulis untuk siswa dengan disabilitas. Misalnya, kurang dari 5% buku terbitan tersedia dalam format yang sesuai untuk tuna netra.

Kebijakan dan rencana yang buruk
Banyak negara tidak memiliki rencana, target atau kebijakan yang mengikutsertakan anak dengan disabilitas. Anggaran pendidikan di negara-negara berkembang seringkali terbatas, menyisakan sumber daya yang tidak mencukupi untuk anak-anak dengan disabilitas. Kurangnya data yang akurat juga bertentangan dengan undang-undang dan kebijakan efektif yang diperkenalkan. Dengan adanya donasi untuk anak dengan disabilitas, tentunya akan membantu meringankan beban mereka.

Hambatan budaya
Hambatan budaya terkadang berarti guru, orang tua, dan anak-anak lain memiliki sikap negatif terhadap penyandang disabilitas yang mengarah pada intimidasi, pelecehan, dan pengucilan dari sekolah. Karena stigma dan diskriminasi, siswa dapat menderita rendah diri yang mempengaruhi performa akademis mereka. Beberapa anak bahkan menyembunyikan disabilitas karena takut ditolak dan stigmatisasi sehingga tidak mendapatkan dukungan yang mereka butuhkan.

Bagaimana cara memperlakukan anak dengan disabilitas?

Sangat disayangkan, masih banyak Children With Disabilities (CWD) yang diperlakukan tidak baik oleh orang disekitarnya. Hal ini sebenarnya terjadi karena banyak orang yang tidak mengetahui bagaimana cara memperlakukan anak spesialnya dalam situasi yang berbeda. Pemahaman yang tepat, dorongan, hubungan yang bersahabat, dan cinta dibutuhkan untuk memperlakukan mereka.

Beri mereka lebih banyak waktu untuk melakukan transisi dan mengikuti arahan. Banyak aktivitas dan tugas yang mungkin berat bagi beberapa anak dengan disabilitas. Anda perlu menjaga kesabaran untuk memahami ketika mereka dalam kesulitan.

Wahana Visi Indonesia menjadi salah satu organisasi yang sangat peduli pada anak-anak dengan disabilitas dan mendukung mereka untuk mendapatkan hak yang sama seperti anak-anak lainnya. Untuk Anda yang ingin berkontribusi bisa langsung mengunjungi website kami di https://wahanavisi.org/ .


Artikel Terkait