Empat Bintang untuk Generasi Bintang

Empat Bintang untuk Generasi Bintang

Dengan wajah semringah, Priscilia menggendong Zaim, anaknya yang baru berusia 10 bulan menuju ke posyandu di kampungnya yang terletak di Palu, Sulawesi Tengah. Sesuai harapannya, ada perubahan baik yang terjadi pada diri anak pertamanya tersebut.

Alhamdulillah, lingkar lengan anak saya naik dari 14 menjadi 14,5,” ujarnya gembira.

Bulan sebelumnya Zaim mengalami kekurangan gizi dan menyebabkan ukuran lingkar lengannya di bawah standar balita seusianya. Sebagai seorang ibu, Priscilia tentu tidak tinggal diam melihat keadaan anaknya. Ia lalu mengikuti pelatihan yang diadakan oleh Wahana Visi Indonesia (WVI) tentang Pemberian Makan Bayi dan Anak (PMBA), Priscilia mengubah caranya dalam memberi makan anaknya.

“Sebelumnya saya berpikir bahwa wortel dan nasi sudah memberi banyak gizi untuk anak saya. Setelah mengikuti pelatihan, saya jadi tahu  menu empat bintang harus dipenuhi dalam nutrisi makanan anak saya seperti adanya protein, mineral, vitamin, dan karbohidrat,” cerita Priscilia yang kini selalu memastikan komposisi menu tersebut selalu ada dalam makanan anaknya.

Priscilia pun bisa menambah menu yang dikonsumsi oleh anaknya setelah menerima bantuan program Pemberian Makanan Tambahan (Supplementary Feeding Program) yang disalurkan dengan metode transfer tunai bersyarat melalui program Bantuan Nontunai Gizi (BaNTu Gizi) dengan cara bantuan ditransfer secara bertahap ke rekening bank apabila orang tua balita telah mengikuti kelas pelatihan seperti menu makanan empat bintang, cara pengolahan makanan dan kebersihan dalam penyediaan makanan balita.

“Dengan program ini, anak dapat gizi, orang tua dapat ilmu. Saya dan anak saya selaku perwakilah penerima program BaNTu Gizi bersyukur dan berteriam kasih karena dapat ilmu dan gizi. Semoga program ini juga membawa manfaat buat banyak orang,” pungkasnya.

Hingga Agustus 2020, sebanyak 22.850 orang termasuk 4.408 laki-laki dewasa, 7.506 perempuan dewasa, 5.372 anak laki-laki dan 5.564 anak perempuan, telah menerima manfaat dari sektor intevensi kesehatan dan gizi termasuk pelatihan mandiri orang tua. Semua program nutrisi tersebut dapat terlaksana melalui peran aktif kader posyandu, tenaga kesehatan serta orang tua.

 

Ditulis oleh Rena Tanjung, Communications Officer, Wahana Visi Indonesia


Artikel Terkait