Ibu Tangguh dari Cianjur

Ibu Tangguh dari Cianjur

Bagi seorang anak, orang tua adalah pusat hidupnya. Lingkungan terdekat yang ia kenal sejak kecil hingga dewasa. Seorang ayah adalah panutannya, dan seorang ibu adalah sumber kasih baginya. Begitu juga dengan orang tua, anak adalah sosok penting. Manusia kecil yang memerlukan 100% perhatian dari orang tua. Bagi seorang anak, bukan hanya kuantitas perhatian yang penting, tapi juga kualitasnya. 

Menjadi orang tua – khususnya seorang ibu – merupakan pengalaman yang tidak tergantikan. Dari sejak hamil hingga melahirkan, merawat dari bayi, remaja lalu dewasa, seorang ibu adalah wanita tangguh yang berjuang tiada henti untuk anaknya - apapun kondisinya. Ia Siti (32), seorang ibu dari sebuah desa di Kabupaten Cianjur, mengalami apa yang tidak biasanya dialami ibu-ibu lain. Ia harus terus merawat anaknya yang masih berusia 1,5 tahun dalam kondisi pasca bencana gempa Jawa Barat. Dalam kondisi yang tidak ideal, Ia Siti tetap berusaha memberikan yang terbaik untuk anaknya, terutama bagi Aprilia (1,5) yang masih rentan dan membutuhkan banyak perhatian dalam tumbuh-kembangnya. 

“(Setelah gempa) kalau saya sama yang lain masih ada yang kasih nasi bungkus. Tapi kalau anak saya yang masih kecil, masih balita itu, ga ada makanan. Cuman makan seadanya. Jadi selama itu ga pernah masakin buat anak yang kecil. Makanya jarang makan kalo anak yang balita,” ujarnya. Tempat tinggal Ia Siti mengalami rusak berat dan hingga saat ini ia masih tinggal di tenda yang dibangun di lokasi rumah tersebut. Sebagai seorang ibu, Ia Siti ingin anaknya masih tetap bisa bertumbuh dan berkembang baik walaupun kondisi saat ini sangat tidak mendukung. “Harapan saya, anak saya bisa sekolah, punya rumah yang layak, bisa terpenuhi segala kebutuhannya. Pokoknya yang terbaik untuk anak-anak saya,” ujarnya. Ia Siti pun merasa sangat terbantu dengan adanya pemberian makanan bagi anak balitanya. Saat ini, anak balitanya sudah bisa makan makanan bergizi dua kali sehari. 

Melalui program respon bencana, saat ini Wahana Visi Indonesia juga fokus pada kegiatan Pemberian Makan Bayi dan Anak (PMBA) di dua desa. Seperti dikutip dari halaman web Kementrian Kesehatan Indonesia, tujuan dari dukungan PMBA pada situasi bencana adalah untuk melakukan penyelamatan jiwa Ibu dan anak, serta perlindungan dari berbagai penyakit infeksi yang mungkin timbul sebagai dampak bencana melalui dukungan gizi (Sumber : https://gizi.kemkes.go.id/gizi_bencana/pmba). Sepanjang program respon bencana ini, Wahana Visi Indonesia memiliki target untuk menjangkau 800 anak dan menyalurkan 16.000 porsi makanan bergizi seimbang. 

PMBA merupakan fokus penting dalam program respon bencana. Praktik PMBA yang terganggu pada situasi bencana dapat menyebabkan menurunnya gizi ibu, bayi dan anak, serta dapat menyebabkan terganggunya pertumbuhan dan perkembangan anak. Saat ini, bersama masyarakat, sukarelawan, dan mitra, Wahana Visi Indonesia berkomitmen untuk menitikberatkan PMBA sebagai fokus kegiatan selama respon bencana di Cianjur. Selain juga melanjutkan keberlangsungan Ruang Sahabat Anak dan Mobil Sahabat Anak.

 

Penulis : Mariana Kurniawati (Communication Executive)


Artikel Terkait