Pos Gizi: Tempat Ibu dan Balita Tumbuh Bersama

Pos Gizi: Tempat Ibu dan Balita Tumbuh Bersama

Ibu Sumari dan Vinzo adalah satu dari puluhan peserta Pos Gizi yang merasakan dampak positif. Tidak hanya fokus pada pemenuhan gizi seimbang untuk anak, kegiatan ini juga membuat ibu-ibu memiliki kelompok peer support, serta memberi wadah bagi balita untuk belajar bersosialisasi dengan lingkungan sekitarnya. Pos Gizi menjadi langkah nyata dalam mendukung tumbuh kembang anak secara holistik. 

Tumbuh kembang balita merupakan pondasi penting bagi masa depan anak dimana perkembangan fisik, kognitif, dan emosionalnya berlangsung pesat. Pada masa ini, pemenuhan gizi yang tepat, stimulasi yang cukup, dan lingkungan yang mendukung menjadi penentu utama untuk memastikan anak-anak dapat tumbuh sehat dan percaya diri. Salah satu permasalahan yang seringkali dirasakan oleh orang tua dalam memenuhi kebutuhan tumbuh kembang balita adalah pemenuhan gizi yang cukup dan tepat. Ibu Sumari (32) menjadi satu dari jutaan ibu di dunia yang memiliki kekhawatiran pemenuhan gizi anaknya, Vinzo, yang berusia hampir tiga tahun. 

Mulanya, Vinzo tidak memiliki masalah dengan konsumsi buah dan sayur pada usia enam bulan hingga satu tahun. Namun, seiring dengan bertambahnya usia, Vinzo mulai menunjukkan ketidaktertarikannya dengan buah dan sayur ketika dia perlu belajar mengonsumsi potongan buah dan sayur. Hal inilah yang mengawali Ibu Sumari menerima tawaran kader untuk mengikuti kegiatan Pos Gizi selama 10 hari.  

Dalam kegiatannya selama 10 hari tersebut, Ibu Sumari menjelaskan bagaimana para kader dan fasilitator memberikan banyak ilmu mengenai pemenuhan gizi yang tepat dan seimbang bagi balita. Saat mengikuti kegiatan Pos Gizi, Ibu Sumari merasa mendapat banyak insipirasi resep untuk masakan dan kudapan sehat bagi balita. “Resep-resep makanan yang diberikan sangat variatif, mudah diikuti, dan bahan-bahannya juga mudah didapat dan terjangkau. Vinzo juga sangat suka dengan olahan dimsum, rolade, dan nugget yang saya buatkan,” ungkap Ibu Sumari. Selain itu, Ibu Sumari juga menjelaskan bagaimana Vinzo kini sudah mulai bisa mencoba untuk mengonsumsi potongan buah dan sayur ketika makan bersama teman-temannya, dampak dari mengikuti kegiatan Pos Gizi. 

Selain ilmu mengenai pemenuhan gizi, ada hal menarik lainnya yang diceritakan oleh Ibu Sumari mengenai kegiatan Pos Gizi. “Saya merasa sangat senang karena dari kegiatan ini, saya merasa tidak hanya mendapatkan ilmu namun juga dukungan dari sesama ibu balita maupun kader-kadernya,” ujarnya. Ibu Sumari merasa bahwa Pos Gizi menjadi ruang saling dukung bagi para ibu balita karena lewat kegiatan ini para ibu bisa berbagi cerita dan pengalaman tentang mengoptimalkan tumbuh kembang anak. Ibu Sumari juga menceritakan bagaimana perubahan perilaku Vinzo yang dulunya seringkali takut dan malu ketika bertemu orang banyak, namun kini dia sudah tidak merasa takut karena sudah terlatih untuk bersosialisasi dengan banyak anak dan orang dewasa selama mengikuti kegiatan Pos Gizi. 

Melalui kisah Ibu Sumari dan Vinzo, kita bisa belajar bahwa setiap anak itu berbeda dan memiliki linimasa prosesnya masing-masing untuk berkembang sesuai dengan potensi uniknya. Seperti yang disampaikan oleh Ibu Sumari, “Kuncinya adalah telaten dan sabar,”.  

Perkembangan tumbuh kembang anak tidak hanya dipengaruhi oleh lingkungan luar, namun yang terpenting adalah bagaimana peran aktif orang tua dan keluarga selaku lingkungan terdekat agar selalu memberi dukungan positif terhadap perkembangan anak. Setiap langkah kecil dalam tumbuh kembang anak adalah sebuah pencapaian besar yang patut dihargai. Mari kita terus menjadi bagian dari perjalanan luar biasa ini, mendampingi anak-anak dengan cinta dan keyakinan bahwa setiap hari adalah kesempatan baru untuk belajar dan bertumbuh bersama. 

 

 

 

Penulis: Levi Nadilla Putri (Field Facilitator Operating Model AP Simokerto) 

Penyunting: Mariana Kurniawati (Communication Executive


Artikel Terkait