Sayur Hijau untuk Keluarga

Sayur Hijau untuk Keluarga

Kebun gizi hidroponik di Desa Nyangau merupakan salah satu program Wahana Visi Indonesia (WVI) untuk membantu ketahanan pangan keluarga. WVI memberikan pelatihan menanam dengan cara hidroponik kepada para ibu di desa tersebut, sebagai bentuk awal implementasi kebun gizi hidroponik. Salah satunya dilakukan Supinawati (39), seorang kepala sekolah di desa tersebut.

“Yang saya rasakan setelah mendapat pelatihan praktek kebun gizi hidroponik adalah saya merasa senang dan bahagia, tentunya ilmu tersebut walaupun kelihatan gampang dan sederhana tapi sangat bagus dan menjadi inspirasi. Tentunya saya secara pribadi sangat bersyukur sekali dengan adanya program yang ditawarkan oleh WVI. Ini merupakan sebuah pembelajaran dan pengalaman yang paling berharga bagi saya,” ujar Supinawati.

Ini bukanlah kali pertama baginya menerima ilmu dari WVI. Katanya, di tahun 2020, dirinya pernah juga mengikuti Kelompok Gizi Posyandu dengan bercocok tanam menggunakan media tanah dan difasilitasi oleh WVI dan hasil panennya juga bisa digunakan untuk PMBA.

“Memang awalnya segala sesuatu itu memulai terasa sulit, tetapi setelah dijalani akhirnya mengalir seperti air. Seperti yang ibu-ibu alami saat ini, awal memulai terasa sulit dikarenakan dengan faktor ekonomi dan situasi di tengah pandemi dan kesibukan ibu-ibu di musim panen padi. Awalnya hanya beberapa orang yang merespons tapi seiring dengan berjalannya waktu merangkul dan diberi pemahaman akhirnya mereka bersedia. Ini juga merupakan salah satu peran ibu rumah tangga artinya mau belajar hal-hal yang baru itu merupakan salah satu wujud dari kemauan mau menerima dan memberi diri tentunya untuk sebuah kemajuan,” tambahnya.

Supinawati merasakan manfaat dari pelatihan yang diberikan WVI kepada dirinya dan masyarakat. Dia merasa dengan mempraktikkan hidroponik di rumah, banyak keuntungan yang bisa didapatkannya, seperti: bisa diterapkan di lahan yang sempit, akar tanaman tidak menyebar, kandungan gizinya juga lebih tinggi karena tidak menggunakan pestisida, kalau pun tanpa sinar matahari tanaman bisa hidup karena ada cairan nutrisi.

Bahkan Supinawati dan rekan-rekannya berkomitmen untuk akan mempraktikkan kebun gizi hidroponik dengan menggunakan media dari botol bekas.

“Saya sangat berterima kasih kepada pihak WVI yang selama ini sudah banyak membantu baik itu dalam hal materi/barang, ilmu, dan juga tenaga. Tim WVI sudah meluangkan waktu berbagi ilmu untuk mengajari dengan sabar, melatih dengan tulus, membimbing sampai bisa. tentunya kami ibu-ibu juga akan membagikan ilmu yang kami dapatkan dan mempraktikkan,” pungkasnya.


Ditulis oleh: Staf Area Program Melawi Sintang, Wahana Visi Indonesia


Artikel Terkait