WVI Mengajak Gereja Untuk Meningkatkan Kesejahteraan Anak Indonesia

WVI Mengajak Gereja Untuk Meningkatkan Kesejahteraan Anak Indonesia

Indonesia masih membutuhkan sistem yang dapat meningkatkan kesejahteraan anak-anak, meningkatkan sumber daya manusianya, dan mencapai tujuan ekonomi dan pembangunannya. Seperti halnya Wahana Visi Indonesia yang bermitra dengan gereja di Indonesia untuk memberikan setiap anak dan masyarakat di Indonesia dapat hidup sejahtera.

Semua anak memiliki hak yang sama, tidak peduli siapa mereka, di mana mereka tinggal, bahasa apa yang mereka gunakan, apa agama mereka, apa yang mereka pikirkan, seperti apa penampilan mereka, apakah mereka laki-laki atau perempuan, apakah mereka penyandang disabilitas, baik mereka kaya atau miskin, dan tidak peduli siapa orang tua atau keluarga mereka. Tidak ada satupun anak yang harus diperlakukan tidak adil dengan alasan apapun.

Berbagai program kemitraan telah dilakukan oleh WVI dan gereja-gereja untuk terus membantu dan memastikan semua masyarakat mendapatkan haknya dan menjadi sebuah kemajuan untuk bangsa.

Gereja Untuk Kesejahteraan Anak Indonesia

Seperti yang kita ketahui, pandemi COVID-19 tentunya berdampak besar di Indonesia. Jika kita mengeksplorasi dampak COVID-19 tentunya kita akan menemukan adanya dampak dalam hal ekonomi, pekerjaan, pendidikan, kesehatan, serta pengasuhan dan perlindungan anak.

Kemiskinan bagi anak-anak tidak hanya berarti kekurangan keuangan tetapi juga keterbatasan gizi dan terputusnya akses kesehatan dan pendidikan yang memungkinkan mereka tumbuh secara optimal baik secara fisik maupun intelektual.

Untuk itulah, bantuan dari gereja sangatlah bermanfaat untuk kemajuan anak-anak di Indonesia.Dengan adanya bantuan sosial dari gereja-gereja  yang tidak hanya di tingkat nasional tetapi juga di tingkat daerah dan upaya prioritas di kebijakan ekonomi untuk pelayanan sosial dan pendidikan anak  telah membuat kemajuan yang signifikan dalam pendidikan. 

Meskipun begitu, masih banyak anak-anak yang belum mendapatkan haknya. Oleh sebab itu, WVI mengajak gereja yang memiliki tujuan yang sama untuk membantu mengurangi dampak buruk pada anak di negara yang tingkat prevalensinya tetap tinggi meski sedikit menurun.

Siswa kurang mampu, seperti mereka yang miskin, tinggal di daerah terpencil atau penyandang disabilitas, seringkali tertinggal dari teman sebayanya di kelas yang sama. Seberapa banyak siswa belajar di seluruh sistem pendidikan berdampak langsung pada seberapa produktif mereka sebagai orang dewasa. Jika mereka dilengkapi dengan keterampilan yang mereka butuhkan untuk kerja, pemuda Indonesia memiliki potensi untuk meningkatkan produktivitas, pertumbuhan ekonomi, dan kemakmuran Indonesia secara keseluruhan.

Untuk membangun reformasi pendidikan dan mencapai hasil yang lebih baik kami mengajak gereja di Indonesia untuk membantu anak-anak Indonesia mendapatkan hak yang sama dengan memastikan hal-hal dibawah ini:

Memastikan semua anak mendapatkan awal yang baik - kita dapat membantu menyediakan pendidikan anak usia dini yang berkualitas dan dapat diakses oleh semua sehingga anak-anak datang ke sekolah siap untuk belajar. Hal ini dapat memperkuat cakupan dan kualitas pendidikan anak usia dini dengan mengalokasikan dana yang cukup baik di tingkat pusat maupun kabupaten.

Berfokus pada pembelajaran untuk semua - Fokus pada pembelajaran diperlukan di seluruh sistem pendidikan. memastikan tidak ada anak yang tertinggal, terutama mereka yang miskin, tinggal di daerah terpencil, atau penyandang disabilitas.

Menilai dan menjembatani kesenjangan pembelajaran - Indonesia dapat menggunakan penilaian siswa untuk memberitahu guru dan menghubungkannya dengan dukungan yang ditargetkan untuk siswa yang membutuhkan lebih banyak bantuan.

Bagaimana Cara Untuk Membantu Mereka?

Di seluruh dunia, hak-hak anak menjadi topik perhatian khusus di setiap negara termasuk Indonesia. Setiap anak, tanpa memandang usia, ras, jenis kelamin, kekayaan, atau tempat lahir, berhak tidak hanya untuk hidup, tetapi juga untuk berkembang. Namun jutaan hak dasar anak-anak ditolak dan masa kecil mereka dirampas dari mereka.

Banyak pelanggaran yang dihadapi anak-anak merupakan konsekuensi dari praktik eksploitatif dan kesenjangan pendidikan di komunitas maju dan berkembang. Tetapi kemiskinan, eksploitasi, dan kekerasan tidak bisa dihindari. 

Contohnya saja masih banyak anak perempuan yang mengalami diskriminasi. Padahal anak tersebut adalah anak yang pantas mendapatkan masa depan. Anak perempuan di seluruh dunia menghadapi diskriminasi gender hanya karena terlahir sebagai anak perempuan dan bukan anak laki-laki. 

Pendidikan anak perempuan cenderung tidak dihargai, dan dia lebih mungkin dipaksa menikah dini, menghadapi kekerasan. Masa kecilnya dirampas, kehidupan dan masa depannya terancam.

Padahal pendidikan untuk seorang anak perempuan dapat mengubah segalanya. Anak perempuan yang berpendidikan lebih mungkin tumbuh sehat, aman dan berdaya untuk menentukan jalan hidup dan masa depannya. Dia akan memutuskan kapan dia siap untuk menikah dan memiliki anak. Dia kemungkinan akan mengirim anak-anaknya ke sekolah – dan bahkan hidup lebih lama.

Kami memahami pentingnya pendidikan bagi anak perempuan. Kami bersama gereja di Indonesia melakukan apa pun untuk memastikan setiap anak memiliki kesempatan untuk tumbuh sehat, berpendidikan dan aman – kesempatan terbaiknya untuk masa depan yang cerah.

Dengan bantuan gereja di Indonesia, kami dapat memberikan anak perempuan yang mungkin tidak memiliki kesempatan untuk belajar,  mengubah jalan hidup mereka, kehidupan anak-anak mereka, dan masa depan komunitas mereka.

Dengan dukungan dari Anda, gereja, masyarakat sipil, dan kelompok agama lainnya, anak-anak yang rentan dapat berkembang dan mencapai potensi tertinggi mereka.

Hak anak adalah hak asasi manusia yang juga meliputi kebutuhan khusus untuk perawatan dan perlindungan anak yang umumnya didefinisikan sebagai siapa pun yang berusia di bawah 18 tahun.

Semua anak harus tumbuh dalam semangat perdamaian, martabat, toleransi, kebebasan, kesetaraan, dan solidaritas. Di dunia yang ideal, prinsip-prinsip ini akan mengarahkan sistem pendidikan, kesehatan, hukum, dan layanan sosial masing-masing negara. Sayangnya, hal ini tidak selalu terjadi.

Program WVI Bersama Gereja di Indonesia

WVI mengajak gereja-gereja di Indonesia dengan berbagai program yang dapat diikuti diantaranya adalah sebagai berikut ini:

Matthew 25 Challenge

Matthew 25 Challenge merupakan program dari WVI bersama gereja yang didesain untuk lebih memahami apa yang Yesus ingin kita lakukan yang sangat cocok untuk dijadikan kegiatan dalam keluarga kristiani. Kita akan bersama menjalankan tantangan seperti yang difirmankan Tuhan di Matius 25. 

Vision Trip

Dengan program ini kami menawarkan kesempatan bagi Gereja dan jemaatnya untuk melakukan kunjungan ke wilayah terpencil yang kami layani.

Program Sponsor Anak

Program yang satu ini akan menghubungkan anak-anak yang memiliki risiko paling rentan dengan seseorang yang peduli pada mereka. 

Worship Night

Program ini didukung oleh para Hope Ambassador, kami hadir di gereja-gereja untuk menyuarakan kepedulian untuk mereka yang kurang beruntung melalui malam pujian dan penyembahan.

Nah itu dia penjelasan lengkap terkait program-program yang ditawarkan oleh WVI untuk gereja di Indonesia. Segera daftarkan gereja Anda sebagai mitra kami untuk membangun masa depan yang lebih baik lagi! kunjungi website nya di wahanavisi.org untuk informasi lebih lengkap!


Artikel Terkait