Wahana Visi Indonesia saat ini membutuhkan Konsultan penyusunan kebijakan Peta Jalan Literasi di Papua.
Dengan informasi dan ketentuan sbb :
LATAR BELAKANG
Menurut Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, persentase anak-anak sekolah dasar di Papua yang dapat membaca hanya 38,62%. Ini berarti lebih rendah dibandingkan dengan rata-rata nasional sebesar 53,17%. Masalah kemampuan baca diperburuk pula dengan akses terbatas untuk mendapat pendidikan berkualitas. Laporan Program Pembangunan PBB (UNDP) pada tahun 2005, Papua memiliki tingkat melek huruf orang dewasa terendah di Indonesia (74%).
Kemampuan baca rendah menjadi akibat, sekaligus kemudian menyebabkan, tingkat situasi kerentanan anak di Papua yang tinggi. Faktor kerentanan tersebut meliputi: tingginya prevalensi angka stunting di bawah usia 5 tahun, lemahnya akses air bersih dan sanitasi, rendahnya index literasi, tingginya angka tuberkolosis, keterlibatan di sekolah menengah awal, kepemilikan akta kelahiran yang rendah, tingkat perkawinan anak, tingkat kejadian bencana alam dan angka kemiskinan. Menurut catatan Badan Pusat Statistik, per 15 Desember 2020, angka capaian IPM Papua adalah yang terendah di Indonesia yakni sebesar 60,44, turun dari capaian tahun sebelumnya sebesar 60,84.
Data di atas, beserta keyakinan bahwa pembangunan harus dimulai dari kemampuan literasi, mendorong Wahana Visi Indonesia mencanangkan program peningkatan kemampuan literasi. Selain, kegiatan-kegiatan pemenuhan kebutuhan, upaya ini juga dilakukan melalui pendekatan berbasis hak untuk memastikan hasil yang berkelanjutan serta menyasar akar masalah layanan literasi di Papua, melalui penyusunan dokumen peta jalan literasi. Kebijakan ini akan membantu perangkat daerah dalam mengembangkan program perencanaan pembangunan, termasuk anggaran, terkait literasi. Koordinasi lintas sektor dapat lebih mudah dikelola karena perangkat daerah memiliki rujukan dalam melakukan intervensi. Peta jalan literasi akan berkontribusi dalam pencapaian indikator-indikator keberhasilan otonomi khusus Papua bidang pendidikan.
Referensi: https://pusmendik.kemdikbud.go.id/profil_pendidikan/profil-wilayah.php
TUJUAN
1. Tingkat literasi anak-anak di Papua meningkat melalui program dan kegiatan dalam perencanaan pembangunan, termasuk anggaran, pemerintah daerah.
2. Perangkat daerah mampu menyusun program dan kegiatan penguatan literasi.
3. Menjadi daya ungkit pencapaian Rencana Induk Percepatan Pembangunan Papua bidang Papua Cerdas, serta Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah di Papua.
KELUARAN
1. Pemerintah Provinsi Papua memiliki rujukan peta jalan pengembangan program dalam perencanaan pembangunan dan anggaran kabupaten/kota untuk penguatan literasi.
2. Pengembangan kapasitas perangkat daerah Kabupaten/Kota untuk implementasi peta jalan literasi Papua dalam kebijakan perencanaan pembangunan dan penganggaran.
3. Kebijakan Program penguatan literasi di tingkat kabupaten/kota.
4. Perluasan implementasi kebijakan peta jalan literasi.
KONTRIBUSI TERHADAP KEY PERFORMANCE INDICATOR
Penyusunan peta jalan literasi ini akan berkontribusi terhadap pencapaiam Key Performance Indicator Wahana Visi dan Proyek Kolaborasi sebagai berikut:
1. Ministry Impact WVIDN 01 dengan Tujuan Strategi: Meningkatkan kemampuan membaca anak sekolah dasar dengan mengatasi akar masalahnya di Tanah Papua (Child Well Being Outcome/CWBO #7).
Adapun indicator yang disasar adalah: Persentase anak kelas 3 yang mampu membaca
2. Intermediate Results (IR1) Proyek Kolaborasi: Meningkatkan kapasitas pemerintah daerah dalam perencanaan dan penganggaran
Bilamana
MATRIX KERJA
Tujuan
1. Tingkat literasi anak-anak di Papua meningkat melalui program dan kegiatan dalam perencanaan pembangunan, termasuk anggaran, pemerintah daerah.
2. Perangkat daerah mampu menyusun program dan kegiatan penguatan literasi.
Indikator Kerja
Jumlah dokumen perencanaan pembangunan yang memasukkan program dan/atau kegiatan berdasar rekomendasi peta jalan literasi
Linimasa
2024 - 2025
PENYUSUNAN KEBIJAKAN PETA JALAN LITERASI DI PAPUA
Dokumen Peta Jalan Literasi ditulis secara kolaborasi oleh Tim Wahana Visi Indonesia, Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, Dinas Pendidikan di Papua, Pemerintah Daerah, Konsultan dan organisasi fokus pendidikan lainnya. Penyusunan Peta Jalan Literasi mengedepakan pendekatan: Partisipatif dan Teknokratik. Partisipatif artinya tim penyusun akan melakukan konsultasi dengan pemangku kepentingan negara maupun non negara, untuk mengembangkan peta jalan tersebut. Teknokratik, artinya tim penyusun akan memperhatikan aspek tata kelola pemerintahan dan perencanaan pembangunan dalam program layanan literasi.
Dokumen Peta Jalan akan memuat:
1. Tujuan, Dasar hukum, Definisi dan Prinsip dasar.
2. Situasi literasi di Papua.
3. Program peningkatan literasi di Papua berdasarkan standar universal (internasional, SDGs), perencanaan pembangunan nasional dan daerah, serta dalam kerangka otonomi khusus Papua.
4. Strategi Kebijakan (Rekomendasi).
5. Rencana Aksi dan Linimasa Implementasi Peta Jalan Literasi.
Penulisan akan memperhatikan aspek-aspek kearifan lokal Orang Asli Papua (OAP) dan kapasitas pemangku kepentingan dalam melakukan implementasi sehingga Peta Jalan Literasi dapat secara maksimal dilakukan. Indikator Otonomi Khusus Papua dalam bidang literasi akan dipakai sebagai acuan dalam penyusunan Peta Jalan Literasi.
Timeline pengerjaan Mei-June 2024.
Bilamana tertarik bisa mengirimkan CV dan surat ketertarikan ke email [email protected].
Batas waktu adalah 26 April 2024