Setiap anak berhak mendapatkan akses air bersih dan kehidupan yang lebih baik.

Kontribusi Anda melalui halaman ini akan disalurkan dalam bentuk penyediaan fasilitas Sumur Bor dan Penampungan Air Hujan di 5 desa di Sumba Barat Daya.

Bantu Anak Sumba Mendapatkan Akses Air Bersih

Donasi Sekarang

Kebutuhan Air Bersih dan Sumba Barat Daya

Mengakhiri krisis air bersih sangat penting jika kita ingin menyelamatkan jiwa dan kemiskinan ekstrem. Ini adalah masalah yang dapat diselesaikan dalam hidup kita.

  • Kurangnya akses yang lebih baik terhadap layanan WASH yang layak menyebabkan antara lain, penyakit menular, praktik buang air besar sembarangan, dan kekurangan gizi pada anak. Indonesia secara global menempati peringkat ke-5 tertinggi untuk stunting (pengkerdilan), dan tertinggi ke-4 untuk wasting - UNICEF, 2020.

    36% masyarakat pedesaan tidak memiliki akses air bersih, 60% masyarakat pedesaan tidak memiliki akses sanitasi yang layak - Badan Pusat Statistik, 2019.

    Ketiadaan Akses Air Bersih, Sebabkan Stunting di Sumba Barat Daya

    Catatan Forum Nasional Stunting 2022 menyebutkan Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) memiliki angka prevalensi stunting tertinggi di Indonesia yaitu 37,8%.

    Kabupaten Sumba Barat Daya (SBD) memiliki kasus cukup tinggi yaitu 24,28%, di mana sebanyak 8.270 dari 34.056 jumlah balita di daerah tersebut mengalami stunting berdasarkan hasil kajian Tim Percepatan Penurunan Stunting Kabupaten SBD pada tahun 2022.

    Wahana Visi Indonesia (WVI) melalui Area Program di SBD menyoroti dua kecamatan dampingan yang memiliki angka stunting tertinggi yaitu Kodi dan Kodi Utara di mana terdapat 2.434 balita mengalami stunting.