Air Bersih untuk Cegah Kekurangan Gizi di Timor Tengah Selatan

Kekurangan gizi dalam waktu yang lama dapat menyebabkan stunting (pengkerdilan) yaitu kondisi gagal pertumbuhan pada anak (pertumbuhan tubuh dan otak). Anak menjadi lebih pendek dari anak normal seusianya dan memiliki keterlambatan dalam berpikir. Kekurangan gizi dalam waktu lama itu terjadi sejak janin dalam kandungan sampai awal kehidupan anak (1000 Hari Pertama Kelahiran). (Kemenkes RI, 2018)

Sekitar 50% kasus kekurangan gizi terkait dengan diare berulang dan/atau infeksi usus karena kurangnya akses masyarakat terhadap air minum yang cukup dan aman, serta fasilitas sanitasi yang buruk. (World Health Organization)

Kekurangan gizi dapat dicegah dengan meningkatkan akses terhadap air bersih dan fasilitas sanitasi, serta menjaga kebersihan lingkungan.

Data kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS) yang dipublikasikan pada April 2024 memperlihatkan bahwa tingkat stunting mencapai 20.2% atau diderita 7.551 anak, turun dari angka 22.3% atau 9.000 lebih anak pada pengukuran Agustus 2023 yang lalu. Angka ini masih jauh di atas target Presiden Jokowi yang menghendaki agar angka stunting tidak melewati 14%.  

Ayo bantu anak-anak di TTS agar tumbuh cukup gizi lewat pembangunan jaringan air bersih dan berbagai pelatihan pendukung bagi masyarakat.

Berikan air bersih untuk gizi anak-anak lebih baik di Timor Tengah Selatan

Donasi Sekarang

Kesulitan Air Bersih di TTS Berkontribusi pada Kekurangan Gizi

  • Untuk banyak keluarga di salah satu desa di kecamatan Kuanfatu, TTS, air bersih menjadi hal yang sulit mereka dapatkan dan kemiskinan semakin memperparah kondisi mereka. Mengambil air adalah suatu pekerjaan berat yang sering dilakukan anak-anak serta perempuan. Mereka berletih lelah berjalan jauh selama kurang lebih 1.5 jam ke mata air terdekat untuk mengangkut air menggunakan jeriken dan hanya bisa mengangkut sebagian kecil dari kebutuhan air mereka.