Tentang NOKEN Papua

NOKEN Papua merupakan salah satu program WVI yang berkontribusi dalam pengembangan lingkungan yang aman pada anak. Melalui program NOKEN Papua, WVI bersama mitra hendak meningkatkan kapasitas masyarakat dalam mengusahakan dan memelihara kerukunan serta meningkatkan hubungan antar masyarakat.

WVI telah hadir lebih dari 40 tahun di Papua. WVI berkomitmen untuk tetap fokus kepada kesejahteraan anak. WVI menyadari, konflik dengan kekerasan yang terjadi memiliki dampak yang kurang baik pada lingkungan hidup anak.

MENGAPA DINAMAKAN NOKEN?

NOKEN merupakan kepanjangan dari Transformasi Komunitas untuk Kerukunan. Nama NOKEN sendiri diambil dari nama tas khas Papua yang dirajut menggunakan serat kulit kayu. Tas ini biasa digunakan untuk membawa barang hasil kebun untuk diperdagangkan, menjadi simbol kehidupan yang baik, perdamaian, dan kesuburan.

Siapa saja yang terlibat dalam program ini?

Wahana Visi Indonesia menggandeng beberapa mitra yakni Sinode Gereja Kristen Injili di Tanah Papua (GKI TP), Gereja Kemah Injil Indonesia (GKII) Wilayah 4, Sekretariat Keadilan, Perdamaian & Keutuhan Ciptaan (SKPKC) Fransiskan Papua. Sasarannya ialah kelompok pemuda (16-35 tahun), kelompok perempuan, tokoh masyaraka

Di mana dan kapan program ini berlangsung?

Program ini berlangsung di 3 kabupaten (Jayapura, Jayawijaya, Biak Numfor) selama 3 tahun (Februari 2022-Januari 2025

Apa keunikan program NOKEN?

Semua program WVI memiliki tujuan yang sama, yaitu pemberdayaan masyarakat. Berbekal semangat mencegah insiden kekerasan yang kerap mengorbankan perempuan dan anak-anak, program NOKEN hendak berkontribusi dalam peningkatan kapasitas pemuda, perempuan, dan tokoh masyarakat untuk mencegah konflik kekerasan, mengelola konflik secara positif, dan memelihara kerukunan antarmasyarakat. Program NOKEN tidak turun tangan atau terlibat secara langsung ketika terjadi konflik di masyarakat

Apa tujuan yang hendak dicapai program ini?

Menguatkan kapasitas pemuda dan perempuan untuk memelihara kerukunan & toleransi antarmasyarakat, Menguatkan kapasitas tokoh masyarakat dalam mengembangkan dialog peka budaya dan sistem yang mencegah konflik dan mempromosikan kerukunan antarmasyarakat, dan meningkatkan kohesi sosial (kepercayaan & kebersamaan) di tengah masyarakat.

Apa Manfaat Program Ini?

Manfaat yang diterima masyarakat adalah peningkatan kapasitas dalam mengenali identitas, komunikasi belas kasih, peluang, aset, dan visi bersama yang dimiliki dalam kelompok agar mampu mengelola konflik & memelihara kerukunan. Peningkatan kapasitas ini dilakukan dengan modul Empowered Worldview* "Membangun Kerukunan". 

Maukah Kita Mewujudkan Mimpi Tria?

Perempuan Papua Peduli Kerukunan

Artikel Terkait

Jembatan Kerukunan: Kisah Mediator Merangkai Relasi yang Harmonis