NOTA KESEPAHAMAN UNTUK DUKUNG PERLINDUNGAN ANAK DALAM KABUPATEN/KOTA LAYAK ANAK DI INDONESIA

NOTA KESEPAHAMAN UNTUK DUKUNG PERLINDUNGAN ANAK DALAM KABUPATEN/KOTA LAYAK ANAK DI INDONESIA

Jakarta, Jumat, 12 April 2019 – Kementrian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPPA) dan organisasi kemanusiaan fokus anak, Wahana Visi Indonesia (WVI), menandatangani nota kesepahaman untuk bersinergi mewujudkan Indonesia Layak Anak 2030, program yang dicanangkan oleh KPPPA. Penandatanganan nota kesepahaman ini dilakukan oleh Sekretaris KPPPA, Pribudiarta Nur Sitepu, dan Doseba Tua Sinay sebagai Direktur Nasional WVI.

Sejak tahun 2005, KPPPA mencanangkan program Kabupaten/ Kota Layak Anak (KLA) dalam rangka pemenuhan hak anak di masing-masing wilayah di Indonesia. Melalui KLA, Kabupaten/ Kota mengintegrasikan sistem pembangunan berbasis hak anak melalui komitmen dan sumber daya pemerintah, masyarakat dan dunia usaha, yang berencana secara menyeluruh dan berkelanjutan dalam kebijakan, program dan kegiatan untuk menjamin pemenuhan hak dan perlindungan anak.

 “Implementasi KLA di setiap kabupaten/ kota di Indonesia merupakan bagian dari komitmen KPPPA. Hal ini turut sebagai bentuk upaya untuk tercapainya Target Pembangunan Berkelanjutan (TPB) atau Sustainable Development Goals (SDGs) nomor 16.2, yakni menghapus perlakuan kejam, eksploitasi, perdagangan, segala bentuk kekerasan dan penyiksaan terhadap anak mengenai penghapusan kekerasan terhadap anak. Untuk itu, kami menyambut baik dan mengapresiasi WVI sebagai organisasi kemanusiaan fokus anak atas komitmennya mewujudkan perlindungan anak melalui KLA di wilayah layanan WVI,” ujar Pribudiarta Nur Sitepu, Sekretaris KPPPA. Ditambahkan oleh Pribudiarta, bahwa hingga tahun 2018, telah terdapat 177 Kabupaten/Kota yang telah meraih penghargaan Kabupaten/Kota Layak Anak. Sinergi dengan external stakeholder nyata diperlukan untuk mendorong Kabupaten/Kota di Indonesia memiliki perspektif pemenuhan hak dan perlindungan anak melalui KLA.

WVI sebagai organisasi kemanusiaan fokus anak, turut mendukung implementasi KLA melalui program-program di area program pelayanan WVI yang tersebar di 52 titik dan 14 provinsi di Indonesia. Hingga tahun 2018, terdapat 27 Kota/Kabupaten area program pelayanan WVI yang telah mendeklarasikan komitmennya menuju KLA dan 9 Kabupaten/Kota lainnya tengah diupayakan advokasi menuju komitmen tersebut. “Memfasilitasi implementasi KLA di Indonesia merupakan salah satu komitmen dari WVI. Melalui penandatanganan Nota Kesepahaman berasama KPPPA, kami berharap ruang untuk melakukan advokasi kepada pemerintah daerah dan pemerintah desa di wilayah program pelayanan WVI dapat didukung penuh oleh KPPPA. Kemudian kolaborasi dan kemitraan untuk bertukar ide dapat dilakukan dengan maksimal antara kedua belah pihak. Dengan demikian, kita dapat bergandengan tangan dan memiliki komitmen yang sama menuju Indonesia Layak Anak tahun 2030,” ujar Doseba Sinay selaku Direktur Nasional WVI.

Melalui penandatanganan nota kesepahaman yang telah dilakukan, peningkatan kerja sama antara KPPPA dan WVI dalam perwujudan KLA makin diharapkan agar terwujud seperti misalnya dalam ranah penguatan forum anak, penguatan kebijakan legislasi terkait perlindungan anak, Perlindungan Anak Terpadu Berbasis Masyarakat (PATBM), dan dan sistem perlindungan anak yang makin baik. Pada acara ini, turut dipresentasikan pula program-program WVI di sektor kesehatan, pendidikan, perlindungan anak, dan advokasi yang berkontribusi pada implementasi KLA di area program pelayanan WVI.

 

Sekilas Mengenai Wahana Visi Indonesia (WVI)

Wahana Visi Indonesia (WVI) adalah yayasan sosial kemanusiaan  yang bekerja untuk membuat perubahan yang berkesinambungan pada kehidupan anak, keluarga dan masyarakat yang hidup dalam kemiskinan. WVI mendedikasikan diri untuk bekerjasama dengan masyarakat yang paling rentan tanpa membedakan agama, ras, etnis dan gender. Pada Tahun Fiskal 2019, WVI hadir di 52 titik wilayah di 14 provinsi di Indonesia melalui program pengembangan masyarakat dan program-program khusus lainnya. WVI melayani di sektor pendidikan, kesehatan, penguatan ekonomi dan perlindungan anak, dengan pendekatan pengembangan masyarakat jangka panjang, manajemen bencana, dan advokasi.

 

Untuk informasi lebih lanjut, silahkan hubungi:

Theodora ParamitaMedia Relations Officer

Wahana Visi Indonesia

E-mail   : [email protected]


Artikel Terkait