Menjadi Dokter Kecil di Sekolah

Menjadi Dokter Kecil di Sekolah

Dalam rangka peningkatan kesadaran akan pentingnya kebersihan di sekolah, Wahana Visi Indonesia Area Program Bengkayang menyelenggarakan pelatihan Dokter Kecil gelombang kedua di aula Puskesmas Sungai Betung, Bengkayang. Acara ini diikuti oleh siswa dari beberapa sekolah. Masing-masing sekolah turut mengutus dua orang gutu untuk memantau keberlanjutan program Usaha Kesehatan Sekolah (UKS).

Dokter Krista dan timnya adalah yang membantu proses pelatihan. Para siswa diajarkan cara mencuci tangan pakai sabun yang benar, menolong teman yang terluka, mimisan, pingsan dan keseleo.

Pelatihan semakin seru karena tak hanya melakukan teori, peserta diberikan kesempatan praktik dan bersentuhan langsung dengan alat-alat medis yang ada di dalam kotak P3K, seperti; refanol, betadine, gunting, perban, alcohol, dan lainnya. Hal ini dilakukan untuk memperkuat pemahaman peserta terhadap materi yang disampaikan. Para peserta juga diharapkan bisa mempraktikkannya langsung di kehidupan mereka.

Seli (10), salah satu dari 30 peserta merasakan manfaat dari pelatihan tersebut. Bagi Seli ada hal baru yang didapatnya.

“Selama ini di kampung kami kalau keseleo pasti diurut. Tapi waktu pelatihan  kami diajari, kalau keseleo bagian yang sakit dikompres pakai batu es atau air dingin supaya tidak bengkak. Setelah itu dibalut pakai perban coklat khusus keseleo. Enggak boleh diurut,” jelasnya.  

Siswa yang duduk di kelas 5 SD ini juga mengaku senang mengikuti pelatihan.

“Saya senang bisa belajar jadi dokter, karena cita-cita saya memang ingin jadi dokter,” sambungnya.

Pelatihan Dokter Kecil ini, tidak lepas hubungannya dengan pembangunan sarana dan prasarana sanitasi yang dibangun untuk 15 SD di Bengkayang dalam kampanye Gift Catalogue, dengan harapan setelah bangunan fisik (toilet dan wastafel) selesai dikerjakan dapat dipergunakan dan dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh siswa maupun guru. Saat ini sudah ada 13 sekolah dasar yang telah dapat menikmati toilet dengan wastafel baru.

Pada Agustus lalu pembangunan telah dilakukan untuk 4 sekolah dasar (SDN 01 Ketiat, SDN 04 Keranji, SDN 09 Melikar dan SDN 12 Sengkabang), kemudian pada September dilakukan di 4 sekolah lagi (SDN 02 Sungai Betung, SDN 07 Sepoteng, SDN 16 Pakeng, dan SMPN 3 Sungai Betung).

Pada Oktober 2018 dibangun untuk 7 sekolah (SDN 03 Kawan, SDN 05 Lamat Semalat, SDN 06 Jirak, SDN 08 Semidang, SDN 10 Melakos, SDN 06 Belangko dan SMPN 1 Sungai Betung), dari 7 sekolah yang dibangun sarana sanitasinya, 5 sekolah sudah sepenuhnya dikerjakan dan dipergunakan. Sementara itu dua sekolah lainnya (SDN 06 Jirak dan SDN 10 Melakos) masih dalam tahap pembangunan.  

Ditulis oleh: staf Wahana Visi Indonesia Area Program Bengkayang


Artikel Terkait