Bermula dari Animasi, Berujung pada Jatuh Hati

Bermula dari Animasi, Berujung pada Jatuh Hati

Andreas Robertus tidak bisa duduk diam. Kebiasaannya untuk terus beraktivitas dan membantu banyak orang, membuatnya tergerak untuk menjadi salah satu relawan Wahana Visi Indonesia (WVI) sebagai pengajar animasi bagi anak-anak dampingan WVI di Papua. Pria yang memilih jurusan film dengan peminatan experimental animation and editing di bangku kuliah ini, mengaku mengetahui kebutuhan relawan WVI dari sebuah unggahan seorang teman.

“Pas lagi lihat Instagram story, ada yang ngepost kalau WVI lagi butuh guru animasi. Jadi karena pas banget sama skill yang dipunya, langsung daftar deh,” cerita Andreas mengenang bagaimana perjalanan awalnya menjadi relawan bersama WVI.

Pria yang berprofesi sebagai Motion Grapher ini mengatakan, mengajarkan animasi ke anak-anak di Papua merupakan pengalaman yang menyenangkan.

“Anak-anak senang dan bersemangat selama proses belajar, walau acara dilakukan dengan online dan terdapat kendala teknis, tapi tidak menurunkan semangat anak-anak. Hal ini membuat saya juga senang dan bersemangat,” lanjutnya.

Menurutnya, meskipun saat ini semua orang hanya bisa melakukan sesuatu dari rumah, kesempatan membantu orang lain tetap dapat dilakukan. Ia berpesan, agar lebih banyak orang tergerak untuk bergabung menjadi relawan WVI.

“Yuk, luangin waktu yang ada untuk membangun orang lain dengan skill yang kamu punya sekarang lewat (kegiatan) volunteer WVI,” pungkasnya.

*Cari tahu lebih banyak tentang relawan WVI di: wahanavisi.org/volunteer

Ditulis oleh: Putri ianne Barus, Communications Officer Wahana Visi Indonesia


Artikel Terkait