Cerita Anak: CVA untuk Meningkatkan Kualitas Manajemen Bencana

Cerita Anak: CVA untuk Meningkatkan Kualitas Manajemen Bencana

Nama saya Indah. Umur saya 16 tahun. Saya merupakan anggota Forum Anak Daerah Jakarta Timur dan fasilitator Citizen Voice and Action/CVA. Pada tahun 2020 ketika pandemi Covid melanda, kami anak sekolah harus tinggal di rumah. Namun, Wahana Visi Indonesia yang disponsori oleh USAID melaksanakan SinerGi Project.

SinerGi project membuka peluang bagi saya untuk tetap berkegiatan yang positif dan berdampak bagi lingkungan. Saya sendiri pernah mengalami banjir karena saya tinggal di lokasi yang rentan terhadap banjir Kemudian pada tahun 2021 saya berinisiatif mengajukan diri menjadi fasilitator CVA. 

Apa sih yang dimaksud dengan CVA? CVA adalah suatu pendekatan advokasi di mana masyarakat termasuk anak dan kelompok disabilitas memahami haknya serta mampu berpartisipasi dalam rangka meningkatkan kualitas pelayanan publik. Dalam hal ini, saya bersama dengan teman-teman remaja lainnya sebagai failitator melakukan pendekatan CVA untuk meningkatkan kualitas layanan penanggulangan bencana. Tahapannya dimulai dengan pelatihan fasilitator CVA. Kami dilatih tahapan-tahapan CVA sebelum mengimplementasikannya kepada teman-teman sebaya. Kami juga mendata kelompok disabilitas untuk nantinya akan terlibat dalam tahapan CVA. Saat ini kami sedang dalam tahapan kartu penilaian. Dalam kartu penilaian ini kami dapat menilai standar pelayanan minimum dan dapat mengutarakan harapan kami terkait dengan pelayanan penanggulangan bencana di wilayah kami. 

Dari hasil kartu penilaian yang kami lakukan, terdapat 54 partisipan dari kelompok pemuda dan remaja. 25% diantaranya merasa tidak puas dengan pelayanan pemerintah di wilayahnya. Tidak hanya memberikan nilai, teman-teman saya dapat memberikan komentarnya terkait layanan penanggulangan bencana. 2 di antaranya berpendapat partisipasi anak dalam masyarakat sudah cukup baik, namun pelibatan kelompok disabilitas masih kurang. Kemudian, ada rekan saya yang sudah berpartisipasi dalam kerja bakti namun belum dilibatkan dalam rapat pengambilan keputusan di lingungan rumah, lebih banyak bapak-bapak yang terlibat. 

Secara umum pelayanan penanggulangan bencana sudah sangat baik bagi kami para remaja, namun masih ada beberapa hal yang perlu ditingkatkan. Kedepannya saya bersama dengan fasilitator CVA yang lain masih akan mengumpulkan data-data dari setiap tahapan CVA. Setelahnya, kami akan menyuarakan hasilnya kepada para pemangku kepentingan sehingga hak-hak masyarakat semakin terpenuhi. 

Harapan saya untuk pemerintah, semoga ke depannya setiap pihak dapat dilibatkan dalam DRR termasuk remaja, perempuan dan kelompok disabilitas dan saya juga berharap pemerintah terus berkordinasi dengan semua pihak dalam penanggulangan bencana.

 


Artikel Terkait