Kolaborasi untuk Sadar Sampah di DKI Jakarta
Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta bekerja sama dengan Wahana Visi Indonesia (WVI) dan Divers Clean Action (DCA) mengadakan Forum Multistakeholders Kolaborator Persampahan DKI Jakarta, Kamis (30/6). Kegiatan ini mempertemukan seluruh kolaborator yang selama ini sudah berkontribusi dalam melakukan pengelolaan sampah di DKI Jakarta.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Provinsi DKI Jakarta, Asep Kuswanto mengatakan pertemuan ini diadakan agar ke depannya bisa lebih bersinergi dengan berbagai pemangku kepentingan dalam pengelolaan sampah di DKI Jakarta.
“Agar kita dapat bersinergi dalam program antara Dinas Lingkungan Hidup, aggregator, dan pada kolaborator,” kata Asep.
Asep mengatakan bahwa Dinas Lingkungan Hidup terbuka kepada masyarakat yang belum menjadi kolaborator untuk ikut menyelesaikan isu lingkungan hidup yg ada di DKI Jakarta.
“Kami mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk bekerja sama, sehingga masyarakat dapat berperan aktif untuk membangun kota Jakarta,” kata Asep.
Asep mengungkapkan, kolaborator diharapkan melakukan perencanaan, eksekusi dan evaluasi.
“Kenapa butuh evaluasi? Karena dari evaluasi kita akan tahu capaian target yang sudah kita lakukan dan ke depannya kita mau kemana dan apa lagi yang harus kita lakukan,” kata Asep.
Pada pertemuan ini, para kolaborator membentuk kelompok diskusi untuk membahas program tahun 2023 dan saling bertukar gagasan best practice dalam pengelolaan sampah di DKI Jakarta.
Dadi Mulyadi mewakili Yayasan Filantra mengungkapkan, program yang akan dijalankan setelah melakukan forum diskusi bersama kolaborator lainnya.
“Kami akan melakukan pendampingan secara langsung dengan masyarakat dan seluruh kolaborator untuk melihat bagaimana kondisi di lapangan mengenai permasalahan sampah yang ada, sehingga kita dapat mengetahui kekurangan yang ada dan bisa menutupi kekurangan tersebut dengan bekerja sama. Kemudian juga kami ingin sekali nantinya akan ada penghargaan yang diberikan untuk kolaborator yang sudah mendedikasikan dirinya membantu menyelesaikan persoalan sampah di DKI Jakarta,” ungkap Dadi.
Selain itu, Ernest Christian dari Rekosistem juga menyampaikan usulannya untuk melakukan pertemuan kembali dan membahas permasalahan sampah yang lebih mengerucut.
“Mungkin usulan yang bisa kami sampaikan, segera diadakan pertemuan kembali dengan membahas isu yang lebih segmented. Seperti bagaimana menangani sampah organik dengan Maggot BSF. Sehingga nantinya ini akan lebih fokus," kata Ernest mewakili kelompok diskusinya.
Sementara itu, Direktur Tunasmuda Care (T.Care), Firmansyah mengungkapkan komitmennya sebagai agregator Kolaborasi Sosial Berskala Besar Persampahan (KSBB Persampahan) untuk memperluas kolaborasi dengan berbagai pemangku kepentingan dalam pengelolaan sampah Jakarta.
"Semangat kolaborasi dalam menyukseskan Jakarta Sadar Sampah akan terus kami bangun melalui program T.Care, Natakota," katanya.
Adapun kolaborator yang mengikuti Forum Stakeholders Kolaborator Persampahan diantaranya Wahana Visi Indonesia, DCA, Filantra, Rumah Zakat, T.Care, WWF, Askrindo Syariah, Paljaya, Marine Budies Jakarta, ACT, Bank BNI, Bank DKI, Pertamina Lubricants, Eco Enzyme Nusantara, Unilever, Rekosistem, PT Komatsu Indonesia, Pertamina MOR III, PLN, AHM dan Rumah Sosial Kutub, Danone.
Ditulis oleh: Franz Sinaga, Phinla Project Manager Wahana Visi Indonesia