Tinggal Buka Kran, Air Sudah Mengalir

Tinggal Buka Kran, Air Sudah Mengalir

Semua anak Indonesia berhak untuk mendapatkan akses pada lingkungan yang aman, bersih, dan sehat di sekolah. Salah satu prasyarat PAUD atau TK yang layak untuk anak-anak adalah tersedianya fasilitas untuk menjaga kebersihan siswa. Sanitasi PAUD atau TK yang berkualitas mampu mencegah penyebaran penyakit. Contoh sederhananya adalah dengan mencuci tangan pakai sabun dapat menurunkan risiko anak terkena penyakit diare.

Wahana Visi Indonesia bermitra dengan Perusahaan Taise melakukan pendampingan dalam pembangunan fasilitas sanitasi PAUD atau TK di tiga kecamatan yang berada di Halmahera Timur. Kegiatan ini berhasil membangun 10 paket Mandi, Cuci, Kakus (MCK), dilengkapi sarana untuk Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS). Selain itu, kegiatan ini juga membuat tandon dengan kapasitas 1.100 liter air untuk menjamin ketersediaan air bersih di PAUD atau TK tersebut. Fasilitas sanitasi ini juga sangat mudah digunakan oleh anak-anak, misalnya wastafel tempat mencuci tangan dibuat sesuai dengan tinggi anak-anak PAUD atau TK. 

Dengan adanya pembangunan fasilitas sanitasi yang ramah anak ini, para siswa sangat senang. ‘’Torang so sanang karna su tra jao-jao lagi mo bera ato kalo rasa kincing (Kami sudah senang sekarang karena sudah tidak jauh-jauh lagi jika mau buang air)”, ucap Celia (5), salah seorang siswi TK. Saat MCK belum ada, anak-anak harus meminjam toilet di rumah warga atau harus pulang ke rumah mereka untuk Buang Air Besar (BAB) dan Buang Air Kecil (BAK). Anak-anak jadi sangat kesulitan dan proses belajar-mengajar pun jadi terganggu. 

Maulana Yahya (6) seorang siswa di TK yang berbeda dari Celia, juga merasakan manfaat dengan adanya fasilitasi sanitasi yang lebih baik di tempat ia bersekolah. Sebelumnya, TK tersebut sudah memiliki MCK, namun tidak ramah anak. Melalui kegiatan ini, MCK di TK tempat Maulana bersekolah didesain ulang agar mudah digunakan oleh anak-anak. Selain itu, dengan adanya sumber air bersih yang lebih dekat dan layak, guru dan siswa-siswi di TK tidak perlu lagi menimba air dari sumur tetangga. ‘’Sekarang tong so tra susah ba timba aer dari sumur. so bisa cuci tangan di tampa cuci tangan, bera su tra jao sisa putar depe kran deng aer su bajalang (Sekarang kami sudah tidak lagi menimba air dari sumur. Sudah bisa mencuci tangan, BAB, dan BAK. Hanya putar kran, air sudah mengalir),” ujar Maulana. 

Fasilitas sanitasi ini menjadi langkah awal agar siswa-siswi serta guru dapat mulai mengaplikasikan Praktik Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Dengan semakin mudahnya anak-anak mengakses fasilitas sanitasi di sekolah, anak-anak mulai terbiasa mencuci tangan sebelum dan sesudah buang air, atau sebelum dan sesudah melakukan aktivitas di sekolah.

 

Penulis : K. Eko Krismanto ( Fasilitator Pengembangan Kantor Area Program Halmahera Timur) - Penyunting : Mariana Kurniawati (Communication Executive)


Artikel Terkait