Penyintas Bencana Alam Membutuhkan Bantuan Nontunai

Penyintas Bencana Alam Membutuhkan Bantuan Nontunai

Wahana Visi Indonesia (WVI) telah menerbitkan Buku Pembelajaran “Sail through the Storms with Cash Transfers: Survivor’s Stories of Cash and Vouchers Assistance in Indonesia During Disasters and Covid-19”. Buku ini diharapkan dapat memberikan gambaran pentingnya pemikiran tentang pemberian bantuan kemanusiaan dengan modalitas bantuan nontunai.

Yacobus Runtuwene, Direktur Departemen Urusan Kemanusiaan dan Kedaruratan WVI menyoroti bahwa penyaluran bantuan secara nontunai adalah modalitas yang tepat untuk menjawab kebutuhan dasar masyarakat karena mampu untuk mengurangi dampak sosial ekonomi saat karena risiko bencana serta dapat menjangkau kelompok rentan, terutama perempuan dan penyandang disabilitas. “WVI juga berupaya untuk menciptakan keterhubungan antara bantuan oleh organisasi kemanusiaan dengan bantuan sosial yang dipimpin oleh pemerintah, serta memperkuat akuntabilitas dalam semua proses penyaluran bantuan”, pungkas Yacobus.

“Bantuan nontunai membantu masyarakat terdampak bencana untuk mendapatkan bantuan sesuai apa yang mereka butuhkan dan prioritaskan dengan cara bermartabat. Bantuan nontunai juga memiliki peran untuk mendorong pulihnya ekonomi rakyat”, tutur Iyan Kusmadiana, Direktur Perlindungan Korban Bencana Alam, Kementerian Sosial.

Kelompok Kerja Bantuan Nontunai (Pokja Bantu) Indonesia, dibentuk pada tahun 2017 oleh Kementerian Sosial di bawah Klaster Nasional untuk Pengungsian dan Perlindungan, didukung oleh UN-OCHA dan WVI sebagai co-fasilitator, bekerja di bidang pengembangan pedoman, peningkatan kapasitas, dukungan teknis & sistem informasi, koordinasi, advokasi dan pembahasan kebijakan bantuan voucher tunai di dalam negeri.

Titi Moektijasih, co-facilitator Pokja Bantuan Nontunai, UN OCHA mengatakan bahwa pembelajaran yang diambil dari bencana di Sulawesi Tengah dan NTT menjadi kunci yang menunjukkan bahwa selain bantuan yang konvensional yang diberikan para pelaku kemanusiaan, mulai dipikirkan juga modalitas bantuan tunai sebagai salah satu bantuan utama yang diberikan.

“Bantuan kemanusiaan tidak hanya dipikirkan untuk menyelamatkan jiwa tapi juga bisa memberikan bantuan yang bisa bermanfaat untuk keberlangsungan hidup para penyintas dan penerima manfaat dan memberikan kontribusi dalam membangun perekonomian masyarakat setempat.”

Pengalaman berbagai lembaga/ organisasi menunjukkan manfaat di lapangan di antaranya peningkatan kehidupan anak-anak sebagai hasil dari program uang tunai dan kupon, keluarga telah mampu membeli makanan berkualitas, menyekolahkan anak-anak mereka, membeli obat-obatan, membeli benih dan ternak, dan melakukan investasi kecil untuk mengamankan masa depan mereka dengan lebih baik dan mengurangi kerentanan mereka dalam menghadapi bencana.

Jonathan Lassa, Penulis, mengatakan bahwa “Buku ini menyajikan 25 cerita kisah hidup dari penyintas bencana gempa, yang kemudian diperparah oleh hantaman pandemi Covid-19, di Sulawesi Tengah dan pulau Lombok. Cerita penyintas, yang adalah masyarakat, pengusaha lokal, dan staf lembaga kemanusiaan, dalam buku ini disajikan dengan pendekatan humanitarian photography, yang diharapkan dapat menyuarakan kisah dibalik data perhitungan hasil monitoring pasca distribusi yang biasanya rutin dikumpulkan dalam berbagai program kemanusiaan.”

Kejadian bencana dan penanganan darurat bencana adalah suatu hal yang pasti bagi kita di Indonesia. Karena itu, pengalaman berharga yang telah dilakukan perlu didokumentasikan untuk menjadi bahan pembelajaran dan pengembangan penanganan darurat bencana di Indonesia yang lebih baik. Buku yang ditulis oleh Jonathan Lassa dan tim ini, didanai dan didukung oleh WVI, berisi pengalaman tim WVI di lapangan menyaksikan peningkatan kehidupan anak-anak sebagai hasil dari program uang tunai dan voucher, serta kisah-kisah para penyintas di masa bencana dan COVID-19.

Eka, salah satu penyintas, sangat senang dengan bantuan nontunai karena sesuai dengan kebutuhannya. “Saya menggunakan uang untuk membeli bahan-bahan makanan yang sehat di pasar. Dengan bantuan nontunai, saya juga bisa menabung uang untuk esok hari. Yang biasanya uang hanya untuk membeli makanan sekeluarga, sekarang bisa fokus untuk membeli kebutuhan anak saya Gibran,” ujar Eka.

Saat ini buku pembelajaran “Sail through the Storms with Cash Transfers: Survivor’s Stories of Cash and Vouchers Assistance in Indonesia During Disasters and Covid-19” bisa di dapatkan melalui link berikut ini:
Xlibris : https://bit.ly/XlibrisBukuCashVoucher
Amazon : https://bit.ly/AmazonBukuCashVoucher


Artikel Terkait