Wahana Visi Indonesia Gelar Fun Run Demi Kampanye Air Bersih di Sumba

Wahana Visi Indonesia Gelar Fun Run Demi Kampanye Air Bersih di Sumba

Yayasan Wahana Visi Indonesia mengadakan kampanye berjudul Fun Run Global 6K Water for Sumba yang akan diadakan di Jakarta pada Minggu, 21 Mei 2023.
Kampanye itu bertujuan untuk membantu akses air bersih bagi warga Sumba Barat Daya, Nusa Tenggara Timur.

Resources Development and Communications Director Wahana Visi Indonesia Asteria Aritonang menjelaskan Global 6K Water for Sumba juga menjadi bagian dari kampanye World Vision selaku yayasan pusat.

"Ini adalah bagian dari kampanye World Vision secara global. Jadi bukan hanya di Indonesia saja, tetapi juga di beberapa negara lainnya yang berlangsung sekitar 20-21 Mei," tutur Asteria dalam konferensi pers di kantor WVI, Jakarta Pusat, Selasa (9/5).

"Khusus untuk Indonesia, kami tertuju ke Sumba Barat Daya sebagai upaya untuk mendukung pengadaan air bersih bagi anak di Sumba Barat Daya," lanjut Asteria.

Kampanye itu meliputi acara lari yang akan berlangsung di kawasan Jakarta, dengan titik mulai dari FX Sudirman. Tak hanya para peserta, ajang 6K Water for Sumba juga akan diikuti sederet figur publik.

Beberapa di antaranya, yakni Rino Soedarjo hingga Tara Dermawan. Para content creator itu ditunjuk sebagai Global 6K Ambassador WV Indonesia.

Ajang tersebut juga memiliki sejumlah target, termasuk membangun 30 Penampungan Air Hujan (PAH) komunal dan 3 sumur bor.

Masyarakat juga dapat terlibat dengan melakukan donasi saat pendaftaran 6K Water for Sumba. Hasil donasi akan digunakan untuk pembangunan akses air mengingat kondisi daerah Sumba Barat Daya yang krisis air bersih.

Head of Social Impact and Sustainability WV Indonesia Franky Banfatin menjelaskan Sumba memiliki sejumlah masalah di balik keindahan alam dan potensi wisatanya.

Selain itu, terdapat sejumlah persoalan lain yang masih terjadi di Sumba Barat Daya. Seperti musim kemarau panjang yang terjadi setiap tahun.

Situasi iklim tersebut memicu kelangkaan air bersih, hingga warga harus membeli air bersih dengan harga yang tak murah.

Di sisi lain, ketersediaan air di permukiman juga memiliki kekurangan karena kerap terkontaminasi bakteri. Hal itu juga memicu persoalan lain, bahkan hingga berimbas kepada pemenuhan gizi anak.

"Ketersediaan air bersih yang terkontaminasi dengan bakteri, kuman di tempat itu juga menyebabkan isu lain," ucap Franky.

"Seperti misalnya anak-anak jadi sakit perut, diare, lalu cacingan. Kualitas airnya sangat tidak bagus terutama buat anak-anak di bawah usia 5 tahun," lanjutnya.


Artikel Terkait