Akhirnya Bisa Makan Sayur
Ada pemandangan tidak biasa di pekarangan rumah Bapak Delsius hari ini. Buah tomat merah berhamparan di pekarangan rumahnya, siap untuk dipetik. Selain tomat, ada juga bayam merah yang juga tumbuh subur mewarnai pekarangan rumah Bapak Delsius.
Bapak Delsius sehari-hari bekerja sebagai sebagai nelayan. Di sela-sela waktunya, ia tergabung dalam Kelompok Kebun Gizi Apung RT 1 dampingan Wahana Visi Indonesia. Kebun Gizi Apung ini merupakan program yang didukung oleh 3M melalui GlobalGiving. Kebun Gizi Apung merupakan sebuah solusi dari permasalahan pertanian yang selama ini dialami oleh masyarakat di Kabupaten Asmat. Kondisi geografis Asmat terdiri dari rawa-rawa, sehingga ketika curah hujan tinggi dan ketinggian air meningkat, semua hasil pertanian dan kebun yang ditanam oleh masyarakat menjadi terendam. Masyarakat masih bertanam dengan cara sederhana sehingga gagal panen sering terjadi, yang berujung kepada kurangnya gizi anak karena sulitnya akses terhadap sumber pangan.
“Dulu saya juga berkebun. Tapi kami tanam di lumpur. Hasilnya tidak bagus,” cerita Pak Delsius. Sekarang setelah mendapatkan bantuan berupa pembangunan Kebun Gizi Apung, Pak Delsius telah bisa menanam banyak sekali sayur mayur antara lain tomat, merica, cabai, kangkung, bayam merah, kacang, dan sawi. Hasil dari kebun gizi apung ini kemudian digunakan untuk makanan keluarga, dan sisanya kemudian dijual ke masyarakat sekitar atau ke distrik lainnya. “Saya jual sepuluh ribu satu ikat,” tambahnya.
Hasil kebun gizi apung ini sangat membantu Pak Delsius dalam pemenuhan gizi, khususnya untuk kedua cucunya yang masih belita dan tinggal bersama mereka. Bapak Delsius berharap bahwa program ini dapat terus dilanjutkan, masyarakat juga semakin rajin menanam dan bisa terus menjaga kebun apung ini.
“Karena ada kebun apung, kita baru bisa makan sayur. Kalau tidak kebun apung, kita tidak bisa makan sayur,” kata Bapak Delsius di akhir ceritanya.
Penulis: Yuventa (Head of Public Engagement and Communications Department)