Kelompok Ibu-ibu, Pahlawan Kebun Gizi Apung
Cuaca hari itu sangat panas dengan matahari yang terik di Kabupaten Asmat. Tapi, tidak menyurutkan semangat mama-mama (ibu-ibu) yang hari ini bersama-sama akan memanen hasil kebun apung mereka. “Hari ini kita semua mau panen kangkung,” kata Mama Bernadona, yang merupakan anggota dari Kelompok Kebun Gizi Apung 1.
Di Warse Kabupaten Asmat, terdapat 4 Kelompok Kebun Gizi Apung. Kelompok 1 beranggotakan 24 ibu-ibu, kelompok 2 beranggotakan 16 orang, kelompok 3 beranggotakan 22 orang, dan kelompok 4 beranggotakan 14 orang. Kelompok ini dibentuk berdasarkan usul dari masyarakat karena keterbatasan lahan untuk membangun Kebun Gizi Apung di tiap rumah. Akhirnya, dibentuklah kelompok-kelompok yang terdiri dari para ibu-ibu yang kemudian menjadi bagian dari Kelompok Kebun Gizi Apung.
Kebun Gizi Apung merupakan sebuah solusi dari permasalahan pertanian yang selama ini dialami oleh masyarakat di Kabupaten Asmat. Kondisi geografis Asmat terdiri dari rawa-rawa, sehingga ketika curah hujan tinggi dan ketinggian air meningkat, semua hasil pertanian dan kebun yang ditanam oleh masyarakat menjadi terendam. Masyarakat masih bertanam dengan cara sederhana sehingga gagal panen sering terjadi, yang berujung kepada kurangnya gizi anak karena sulitnya akses terhadap sumber pangan.
Melalui program Kebun Gizi Apung, dukungan 3M dan GlobalGiving ini, WVI memberikan bantuan dalam bentuk bantuan papan, membangun konstruksi kebun apung bersama dengan bapak-bapak dan ibu-ibu. WVI bersama dengan masyarakat bekerja bersama mulai dari penentuan lahan, pembangunan kebun apung, hingga pencarian tanah yang tepat untuk menjadi media tanam. WVI juga memberi bantuan benih sayur-sayuran dan buah-buahan untuk masyarakat yang tergabung di dalam kelompok Kebun Gizi Apung.
Awalnya, hasil panen dijual oleh para ibu. Karena itu, WVI juga melatih dan menghimbau para kelompok ibu-ibu untuk tidak menjual seluruhnya hasil panennya, tapi digunakan untuk kebutuhan nutrisi anak, khususnya bagi keluarga yang memiliki anak balita. Hal ini dihimbau untuk meningkatkan status gizi anak Asmat yang sebelumnya sangat buruk. WVI juga mengajarkan cara mengolah sayur ini supaya anak-anak lebih suka makan sayur. “Dulu anak saya tidak suka makan sayur, tapi sekarang suka. Kami dilatih cara memasak sayur-sayuran ini,” tambah Mama Bernadona.
Penulis: Yuventa (Head of Public Engagement and Communications Department)