Kolaborasi WVI dan Habitat for Humanity untuk Rumah Aman Bencana
Masih ingat dengan siklon tropis Seroja yang terjadi di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) pada tahun 2021 lalu? Curah hujan deras yang terjadi selama 4 hari pada awal April 2021 mengakibatkan banjir besar dan tanah longsor di beberapa kecamatan di Provinsi NTT. Hingga 7 April 2021, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan bahwa total 128 orang meninggal, 129 orang luka-luka, dan 13.230 orang dievakuasi. Bencana tersebut telah merusak 1.962 rumah, 87 fasilitas umum, dan 5 jembatan.
Salah satu penyebab terjadinya bencana adalah ketidaksiapan warga terhadap segala kemungkinan buru yang akan terjadi, termasuk tersedianya hunian yang aman bencana. Untuk mencegah dampak buruk terhadap bencana yang mungkin terjadi ke depan, Wahana Visi Indonesia (WVI) yang didukung oleh Habitat for Humanity terlibat dalam upaya peningkatan akses dan fasilitas bagi anak untuk lingkungan yang lebih aman.
Prioritas pendampingan pun dilakukan pada wilayah yang paling terdampak bencana siklon tropis Seroja yaitu di Desa Oeaso dan Desa Naibonat. Di kedua desa ini, akan ada 100 Kepala Keluarga yang akan menerima bantuan berupa rumah aman bencana berdasarkan kriteria yang telah disepakati antara pemerintah, WVI dan juga Habitat for Humanity.
Dengan bantuan rumah aman bencana yang disediakan melalui program ini, anak dan keluarga memiliki akses hunian yang layak, terpapar pengetahuan mengenai perlindungan dan hak-hak anak. Selain itu juga, warga dan keluarga memperoleh keterampilan baru mengenai pertukangan, memperoleh pengetahuan pengelolaan sampah rumah tangga serta perilaku hidup bersih dan sehat. Dalam lingkup yang lebih besar, Pemerintah Daerah Kabupaten Kupang dapat memperoleh wawasan konsep rumah aman bencana dan rekomendasi pengembangan dari respons bencana yang telah selesai dilakukan.