Bantuan yang Berharga bagi Kami
Ite (60), seorang pria asal Kabupaten Timor Tengah Selatan telah mengalami perjuangan hidup yang berat. Enam tahun lalu, akibat kendala ekonomi yang dialaminya, penyakit diabetes yang diderita Ite harus berujung pada amputasi pada bagian kakinya. Sejak saat itu tidak banyak yang bisa dikerjakannya. Ia hanya menggarap sawah bersama sang istri.
Ite menjadi salah satu masyarakat dampingan proyek ICSR (Indonesia Covid 19 Surge Response) Wahana Visi Indonesia (WVI), yang didanai oleh AHP (Australian Humanitarian Partnership) melalui pemerintah Australia. Ite juga menjadi salah satu masyarakat yang mendapatkan bantuan nontunai yang diberikan WVI. Ite mendapatkan uang tunai sejumlah Rp1.200.000 yang bisa dipergunakannya untuk kebutuhan sehari-hari.
"Saya merasa senang mendapat bantuan dari WVI. Dana bantuan ini akan saya pakai untuk membeli sembako dan anak babi untuk kebutuhan dukacita saya di masa mendatang,” jelas Ite saat ditemui usai pembagian bantuan nontunai.
Bantuan dibagikan sebanyak dua kali, sehingga Ite bisa membagi uang tersebut untuk kepentingan yang berbeda. Katanya, “Dana bantuan kedua akan saya gunakan untuk memperbaiki WC. Saat ini kami sedang mengumpulkan asam jawa untuk dijual supaya WC kami terbangun".
Proyek ICSR merupakan hasil kolaborasi WVI dan GMIT (Gereja Masehi Injili di Timor) TTS. Proyek ini telah menyalurkan bantuan kepada 1.283 orang, yang terdiri dari 228 penyandang disabilitas dan 1.055 orang tanpa disabilitas. Bantuan tersebut disalurkan oleh CU Citra Harapan Tribuana.
Pemberian bantuan ini bertujuan untuk membantu masyarakat rentan dan disabilitas yang terdampak COVID-19 untuk memenuhi kebutuhan ekonomi rumah tangga. Selain bantuan nontunai, masyarakat juga menerima berbagai sosialisasi terkait mekanisme perlindungan sosial, seperti: bantuan sosial pemerintah, upaya preventif COVID-19 dan promosi vaksinasi.