Berawal dari Forum Anak

Berawal dari Forum Anak

Dito (13), menjadi salah satu anggota forum anak desa (FAD) karena keingitahuan akan kegiatan forum anak yang diikuti oleh teman-temannya. Aktif di kegiatan forum anak mengubah Dito yang pemalu menjadi anak yang percaya diri dan senang bersosialisasi.

Seperti remaja pada umumnya, Dito adalah anak lelaki yang tidak terlalu suka bersosialisasi selain dengan teman-teman yang berada di sekitar rumahnya. Kegiatannya sepulang sekolah biasanya bermain sama teman-teman dan mengerjakan tugas sekolah.

Bibinya adalah yang pertama kali memperkenalkan Dito pada kelompok forum anak. Bibinya merupakan aktivis Perlindungan Anak Terpadu Berbasis Masyarakat (PATBM). Saat itu tahun 2019 Wahana Visi Indonesia (WVI) memfasilitasi pembentukan FAD yang diiinisiasi oleh aktivis PATBM.  Dito tertarik untuk ikut di forum anak karena rasa ingin tahu tentang kegiatannya yang belum pernah ada di desanya.

Sebelum bergabung dalam FAD, Dito termasuk anak yang pemalu dan tidak bisa menyampaikan pendapat. Dia juga belum pernah mengetahui tentang hak anak dan perlindungan anak. Hal yang disukai dari FAD, menurut Dito, dirinya bisa bertemu dengan teman-teman, saling bercerita dan menyampaikan pendapat. Kegiatan yang paling disukai Dito dari Forum anak adalah kegiatan sharing pengetahuan dan permainan kelompok. 

“Dulu saya sering bercanda yang berlebihan hingga menyakitkan hati teman. Namun, setelah megikuti pelatihan tentang hak anak, saya mulai memahami bahwa setiap orang harus dihargai dan tidak boleh melakukan stigma,” kata Dito.

Sekarang, sejak aktif di FAD dan mendapat banyak peningkatan kapasitas serta mengikuti berbagai kegiatan untuk meningkatkan keterampilan remaja, Dito mengalami perubahan menjadi percaya diri dan bisa menyampaikan pendapat dalam pertemuan-pertemuan. Dito juga mulai ikut mempromosikan tentang Hak Anak khususnya perlindungan anak dengan membuat materi edukasi poster bertema Stop Kekerasan Terhadap Anak.

Dito berharap agar Forum Anak bisa membuat lebih banyak variasi kegiatan dan bersama mereka dapat menyosialisasikan Kampanye Penghapusan Kekerasan Terhadap Anak (PKTA).

 

Ditulis oleh: Rista Matondang, CESP Coordinator Area Program Landak Wahana Visi Indonesia


Artikel Terkait