Berkarya di WVI Bisa Mendapat Peluang Penugasan Luar Negeri

Berkarya di WVI Bisa Mendapat Peluang Penugasan Luar Negeri

Berkarya di lembaga kemanusiaan ternyata memiliki peluang besar untuk mengembangkan kapasitas hingga ke mancanegara. Jadi, selain bisa menyalurkan aspirasi untuk memberi dampak bagi anak dan masyarakat yang paling rentan, berkarir di lembaga kemanusiaan pun bisa memberi dampak untuk diri sendiri. Sebagai salah satu lembaga kemanusiaan di Indonesia, WVI memiliki program pengembangan karir staf berupa kesempatan penugasan (secondment) di kantor mitra WVI yang berada di negara lain. 

Pada tahun 2023 lalu, salah satu staf WVI yang akrab disapa Yuventa melakukan penugasan untuk membantu World Vision Viet Nam. Yuventa yang sehari-hari bekerja sebagai Head of Public Engagement and Communications di WVI menjalani penugasan sebagai Communication Advisor di WV Vietnam selama empat bulan. “Sebagai bagian dari kemitraan World Vision, setiap staf WVI dapat mengikuti secondment, baik untuk tanggap bencana maupun program pengembangan masyarakat. Staf bisa mengajukan diri atau mengkomunikasikan keinginannya untuk masuk dalam secondable pool jadi ketika ada kebutuhan bisa segera dihubungi," jelas Yuventa mengenai proses penugasannya kali ini. 

Selama bertugas, Yuventa juga sempat mengunjungi salah satu desa dampingan WV Viet Nam. Di sana ia dapat melihat bagaimana kondisi anak dan masyarakat. “Dengan konteks yang berbeda, saya menemukan adanya kesamaan tapi juga perbedaan yang memperkaya saya untuk melihat permasalahan anak di Indonesia,” tuturnya. Selain dapat memberi gambaran baru mengenai isu anak-anak, Yuventa juga merasa penugasan ini dapat memperdalam keterampilannya dalam memastikan implementasi rencana-rencana kegiatan komunikasi dengan konteks yang berbeda, serta merekrut dan mempersiapkan tim yang baru agar dapat melaksanakan tugas dengan baik. 

Selain itu, Yuventa juga dapat saling berbagi pembelajaran dengan WV Viet Nam. Yuventa menyampaikan analisa dan masukan kepada Direktur Nasional dan manajemen terkait hal-hal strategis seperti sistem, struktur, dan sumber daya manusia bagi tim Communications WV Viet Nam. 

Tantangan terbesar bagi Yuventa selama penugasan berasal dari konteks yang berbeda dengan Indonesia dan juga karena tetap membagi waktu dengan pekerjaan di Indonesia. Namun, Yuventa jadi semakin belajar tentang perencanaan pembagian tugas dan tim yang solid sehingga penugasannya ke WV Viet Nam dapat berjalan cukup lancar. “Saya bersyukur akan lingkungan kerja di WVI yang mendukung dan terbuka dengan pengembangan kapasitas setiap stafnya, sehingga kita dapat terus belajar, tidak hanya di Indonesia, tapi juga di seluruh jaringan kemitraan World Vision,” pungkasnya. 

 

 

Penulis: Mariana Kurniawati (Communication Executive


Artikel Terkait