Kelompok ASKA untuk Anak

Kelompok ASKA untuk Anak

ASKA (Asosiasi Simpan Pinjam Untuk kesejahteraan Anak) merupakan salah satu program Wahana Visi Indonesia (WVI) Area Program Tojo Una-una (Touna) yang dibangun untuk meningkatkan kemampuan pengelolaan ekonomi rumah tangga melalui sistem simpan pinjam sederhana berbasis masyarakat. Program yang berlangsung sejak 2014 ini telah memiliki 13 kelompok ASKA dewasa dengan beranggotakan hingga 259 orang.

Jumlah aset yang makin besar menarik banyak masyarakat untuk ikut terlibat dalam program ASKA. Hal ini juga yang menarik perhatian anak-anak untuk terlibat. Melihat para orang tua mengikuti ASKA dan menerima banyak uang saat akhir siklus dan bahkan anak turut terlibat dalam ASKA saat menggantikan kehadiran orang tuanya, menjadi asal mula inisiatif anak untuk meminta orang tuanya membuatkan mereka kelompok ASKA.

Hal ini kemudian disampaikan oleh orang tua dan kader kepada staf WVI agar anak-anak mereka juga dibuatkan kelompok ASKA sesuai permintaan anak-anak mereka. Akhirnya, setelah dilakukan pendataan jumlah anak yang siap bergabung, maka terbentuklah ASKA Anak Urundaka pada 15 Oktober 2020. Kelompok ASKA anak ini difasilitasi oleh staf WVI serta Duta ASKA Ampana Tete, Lisnawati dari Kajulangko.

“Saya bergabung di ASKA berawal dari seringnya saya menggantikan nenek saya di kegiatan ASKA dewasa dan pada saat akhir siklus, nenek saya menerima uang banyak. Dari situ saya juga akhirnya meminta ke nenek agar saya bisa bergabung di ASKA anak juga dan memiliki tabungan sendiri, sehingga di akhir siklus bisa menerima uang banyak yang bisa untuk membeli kebutuhan pendidikan juga. Nenek saya juga mendukung dan bersedia memberikan uang untuk saya tabung di ASKA,” cerita Rodatul, seorang peserta ASKA anak.  

Sabra salah satu orang tua yang juga anggota ASKA dewasa menyambut baik adanya kelompok ini.

“Saya senang sekali anak-anak ini punya tabungan di ASKA. Kalau menabung di celengan mereka sering bongkar dan habis digunakan tanpa sepengetahuan orang tua. Kalau di ASKA, anak bisa disiplin dan orang tua bisa mengawasi dan di akhir siklus bisa dilihat hasilnya,” kata Sabra.

Lisnawati sebagai Duta ASKA Ampana Tete kemudian tertarik untuk melakukan hal yang sama di desanya. Hal ini kemudian disambut baik orang tua anak di Desa Kajulangko. Pada 24 Oktober 2020, akhirnya terbentuklah ASKA anak ke-2 di Kecamatan Ampana Tete di Desa Kajulangko.

Hingga saat ini tercatat 15 anak laki-laki dan 29 anak perempuan yang bergabung di ASKA Anak. Jumlah yang diterapkan dalam ASKA anak adalah Rp10.000 per saham dengan dana sosial Rp2.000 per pertemuan serta denda Rp1.000. Anak yang terlibat di ASKA tidak diperkenankan meminjam dan hanya menabung. Setiap pertemuan ASKA anak juga masih didampingi oleh kader serta staf WVI.

Ditulis oleh: Sudarman, Staf Area Program Touna, Wahana Visi Indonesia


Artikel Terkait