Kelompok Ibu Ini Sukses Miliki Modal Usaha Bersama Berkat VSLA

Kelompok Ibu Ini Sukses Miliki Modal Usaha Bersama Berkat VSLA

Desa Cendana adalah salah satu desa yang terletak di Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan. Desa ini mayoritas penduduknya berprofesi sebagai petani cokelat. Jarak Desa Cendana dari pusat Kabupaten Enrekang kurang lebih 10 kilometer yang dapat ditempuh dalam waktu 30 menit. Desa Cendana terletak cukup jauh dari penyedia jasa keuangan terdekat seperti koperasi ataupun bank. Sebelum Wahana Visi Indonesia (WVI) mendampingi di Desa Cendana, masyarakat belum benar-benar memahami pentingnya menyisihkan uangnya untuk ditabung dan mengatur keuangan keluarganya dengan baik.

WVI masuk ke Kabupaten Enrekang pada tahun 2018. Awalnya WVI masuk dan melakukan sosialisasi awal tentang Pengelolaan Ekonomi Rumah Tangga (PERT) sehingga masyarakat memahami pentingnya mengatur keuangan sehingga dapat memenuhi seluruh kebutuhan. Selanjutnya, masyarakat mulai mendapat pelajaran mengenai VSLA (Village Saving Loan Association), serta difasilitasi dalam pembentukan VSLA termasuk VSLA Laiting di Desa Cendana, Kecamatan Cendana, Kabupaten Enrekang.

VSLA Laiting telah terbentuk sejak bulan September 2018 dan diketuai oleh Ibu Sullama. Awalnya VSLA ini hanya beranggotakan 20 orang tetapi berjalananya waktu anggotanya bertambah menjadi 30 orang. Hal ini terjadi karena ibu-ibu sering memberi sosialisasi dampak VSLA kepada masyarakat sekitar sehingga banyak masyarakat yang tergerak untuk bergabung ke dalam kelompok VSLA Laiting.

Awalnya seluruh anggota VSLA ini merupakan anggota dari sebuah arisan. Setelah mengikuti VSLA, mereka merasakan dampak dan manfaat yang lebih besar jika dibandingkan dengan arisan. VSLA memiliki standar minimal tabungan yang lebih fleksibel dan dapat meminjam dari VSLA sewaktu-waktu sesuai kebutuhan mereka. Setelah didampingi oleh WVI melalui Program Cocoa Life yang didukung oleh Mondelez International ibu-ibu kelompok VSLA Laiting telah  menyisihkan sebagian dari penghasilannya di VSLA dan juga mampu mengatur kebutuhan rumah tangganya dengan baik yang terdiri dari kebutuhan sehari-hari, kebutuhan pendidikan anaknya, keperluan pertanian dan menyisihkan pendapatannya di bank dalam jangka panjang untuk persiapan masa depan.

Selain menabung, VSLA Laiting juga memiliki Dana Sosial yang dikumpulkan setiap pertemuan yaitu sebesar Rp1.000 per orang setiap minggu. Dana sosial ini digunakan untuk kepentingan bersama. Saat ini kelompok VSLA Laiting menggunakan dana sosial untuk membeli oven kue dengan harga Rp3.250.000. Oven tersebut kemudian dapat digunakan secara bebas dan bergantian untuk membuat kue oleh seluruh anggota kelompok. Bahkan, masyarakat sekitar yang bukan merupakan anggota VSLA pun dapat menggunakan oven tersebut namun dengan sistem sewa. Oven telah menjadi aset dan juga modal usaha baru yang bisa digunakan untuk meningkatkan penghasilan anggota VSLA Laiting.

Selanjutnya, VSLA Laiting berencana akan menambahkan aset kelompok melalui anggaran Dana Sosial dengan membelikan barang-barang yang dibutuhkan kelompok sehingga kelompok VSLA Laiting dapat semakin menyejahterakan seluruh anggota kelompok dan masyarakat Desa Cendana.

Ditulis oleh Curma Anugerah, Field Facilitator, Cocoa Life Project – Wahana Visi Indonesia


Artikel Terkait