Ketika Anak Belajar dari Advokasi

Ketika Anak Belajar dari Advokasi

Menyuarakan ide, masukan dan solusi bisa dilakukan oleh semua orang termasuk anak. Lewat keberadaan forum anak di wilayah-wilayah dampingan, Wahana Visi Indonesia (WVI) mengajarkan anak untuk berani menerapkan hal tersebut dalam keseharian mereka. WVI menyebutnya sebagai aksi advokasi. Pada pelaksanaannya, aksi advokasi perlu terus dievaluasi demi mendapatkan lebih banyak manfaat.

WVI merasa perlu terus mempelajari dampak advokasi pada forum anak. Melalui kegiatan daring Pembelajaran Forum Anak dalam Advokasi, WVI mengajak puluhan anggota forum anak di tujuh wilayah dampingan untuk saling membagikan pengalaman dan pembelajaran mereka dalam melakukan advokasi. Mereka turut menceritakan isu-isu yang terjadi di daerah mereka, pengalaman dalam melakukan advokasi serta saling memberikan masukkan terkait tips melakukan advokasi yang efektif kepada pemangku kebijakan di level desa, nasional hingga dunia.

Roslinda, wakil anak WVI asal Sumba Timur yang turut hadir dalam acara tersebut mengatakan, fakta dan data adalah hal utama yang perlu disampaikan saat ingin melakukan advokasi kepada pemerintah.

“Sehingga pemerintah bisa percaya dan bisa mengkaji kebijakan dengan baik,” jelas Roslinda.

Livia, anak asal Halmahera Utara turut menambahkan, “Yakinkan pemerintah bahwa kehadiran kita sebagai forum anak benar-benar membawa dampak baik untuk anak-anak, sehingga pemerintah bisa menganggap kehadiran kita itu membantu. Selain itu, ketika menyampaikan advokasi biasanya to the point dan tidak basa-basi, tahu yang mau disampaikan itu apa.”

Tak hanya Roslinda dan Livia, ada juga Yohanes dari Kalimantan Barat yang menyampaikan aspirasinya. Ia menjelaskan bahwa 20 persen dana desa sebaiknya juga bisa dialokasikan untuk kegiatan anak.

“Pemerintah desa bisa memberikan paket internet agar anak-anak bisa mengikuti kegiatan pembelajaran secara online baik itu kegiatan sekolah ataupun kegiatan perkumpulan seperti forum anak,” ujarnya.

Acara yang dilakukan pekan lalu ini diharapkan dapat mengasah keterampilan anak untuk melakukan advokasi yang efektif serta menjadi modal pengetahuan yang baik bagi masa depan anak.
 

Ditulis oleh: Gracia Thomas, Volunteer Engagement Wahana Visi Indonesia


Artikel Terkait