Cerita Staf: Membawa Pulau Hiri Sebagai Pulau Layak Anak

Cerita Staf: Membawa Pulau Hiri Sebagai Pulau Layak Anak

Berdedikasi di wilayah 3T (Tertinggal, Terdepan, Terluar) sudah dilakukan Charles Albertho Welhelmus Frans (45) bersama WVI sejak 1999. Memang, 21 tahun bukanlah waktu yang singkat untuk bisa terus punya hati yang mengabdi. Dari waktu tersebut, Charles mampu membawa Pulau Hiri di Maluku Utara menjadi Pulau Layak Anak (PLA) pertama di Indonesia pada 2018. 

Pulau Hiri telah menjadi wilayah dampingan WVI sejak 2008. Sejak hampir 3 tahun mengabdi di Ternate, Charles dan tim WVI Area Program Ternate bersama pemerintah dan masyarakat berhasil mendeklarasikan Pulau Hiri sebagai PLA. 

“Masyarakat di Pulau Hiri yang sangat menerima WVI dan program-programnya, tetapi keseriusan dari pemerintah Kota Ternate untuk mau bekerja sama dengan WVI dan mitra lainnya dalam mewujudkan kota layak anak, itu yang perlu diberikan jempol,” ujar Manajer Area Program Ternate ini.

Bagi Charles, nilai-nilai kemanusiaan yang dihidupi WVI serta staf yang saling mendukung menjadi alasan mengapa ia bertahan berkarya sebagai pekerja kemanusiaan hingga saat ini. Menjadi pekerja kemanusiaan membutuhkan komitmen dan panggilan tersendiri. Apalagi, saat harus berada di tempat tertinggal dan jauh dari kota besar, maka hal itu tentu tidak akan mudah.

“Tapi, memang masih ada, lo orang-orang yang seperti ini,” tambah ayah 3 anak yang turut tergabung dalam Satgas Covid-19 Kota Ternate ini.

Saat ini, Charles dan tim WVI Area Program Ternate terus fokus membantu masyarakat Ternate dalam melakukan pencegahan Covid-19. Berbagai aktivitas seperti pemberian alat pelindung diri ke berbagai faskes, memberikan dukungan bahan pangan serta mengembangkan ekonomi UMKM, melakukan penguatan ketahanan pangan, serta terus bekerja sama dengan tokoh agama. 
 

Ditulis oleh: Putri ianne Barus, Communications Officer Wahana Visi Indonesia


Artikel Terkait