Mekanisme Pelaporan Bantu Desa Identifikasi Kasus Kekerasan Anak

Mekanisme Pelaporan Bantu Desa Identifikasi Kasus Kekerasan Anak

Sebuah desa dampingan Wahana Visi Indonesia (WVI) Area Program Kubu Raya berkembang secara pesat, terutama dalam hal memperhatikan anak terbebas dari kasus kekerasan. Berkat pendampingan WVI dan kerja sama dengan berbagai mitra, desa bernama Bengkarek ini telah memiliki kelompok PATBM (Perlindungan Anak Terpadu Berbasis Masyarakat) yang juga telah berkontribusi pada pembuatan mekanisme pelaporan kasus kekerasan anak.

Adanya mekanisme pelaporan kasus kekerasan anak secara tidak langsung membantu  mengidentifikasi berbagai kasus kekerasan anak yang terjadi di Desa Bengkarek. Namun pada kenyataannya, mekanisme ini belum sepenuhnya diketahui oleh masyarakat, sehingga beberapa masyarakat yang mengetahui dan mengalami kasus kekerasan terhadap anak tidak tahu harus melapor kemana saat kasus terjadi.

Melihat hal ini, WVI bersama anggota PATBM kembali bergerak dan melakukan sosialisasi mekanisme pelaporan kasus kekerasan anak. Sosialisasi yang dihadiri puluhan peserta ini diharapkan bisa menjadi bekal masyarakat dalam menindaklanjuti kasus kekerasan anak yang terjadi di desa.

Mekanisme pelaporan kasus kekerasan terhadap anak kasus kekerasan fisik dan seksual. Pendekatan alur penanganan dan pendampingan kasus kekerasan terhadap anak dengan kategori ringan lebih menekankan pada kekeluargaan. Penyelesaian secara adat dipilih menjadi solus karena PATBM ingin memberdayakan lembaga adat sebagai kearifan lokal sambil memberikan edukasi kepada masyarakat. Sementara pada kategori kasus kekerasan seksual dan fisik yang berat, tim PATBM akan melapor kepada KPAID (Komisi Perlindungan Anak Indonesia Daerah) untuk mendapat penanganan lebih lanjut.

Sejak terbentuknya PATBM di Desa Bengkarek, pemerintah Desa Bengkarek merasa terbantu untuk menangani kegiatan terkait perlindungan anak. Guna menunjang kinerja PATBM, pemerintah desa pun telah mengeluarkan Surat Keputusan (SK).

Kini, PATBM Desa Bengkarek pun terus memberikan edukasi kepada masyarakat, agar setiap kejadian kekerasan terhadap anak yang ada di Desa Bengkarek bisa teridentifikasi dan mendapatkan pendampingan dari tim PATBM.

Ditulis oleh: Widiyanto Kristiawan, CESP Coordinator Area Program Kubu Raya Wahana Visi Indonesia


Artikel Terkait