Menabung Tak Harus dengan Nominal Besar

Menabung Tak Harus dengan Nominal Besar

Satriani (30) adalah istri dari anggota kelompok tani Cinta Damai dampingan Cocoa Life yang merupakan kerja sama Mondelez International dan Wahana Visi Indonesia di Kelurahan Leoran, Kabupaten Enrekang. Sebagai seorang guru honorer sekaligus ibu rumah tangga, ibu dua anak ini selalu ikut dalam setiap kegiatan program Cocoa Life. Pengetahuan baru yang Satriani dapatkan dengan bergabung bersama kelompok tani ‘Cinta Damai’ salah satunya adalah Pengelolaan Ekonomi Rumah Tangga (PERT) sehingga berpengaruh pada perubahan pengaturan keuangan dalam rumah tangganya.

Selain mengandalkan pendapatan dari suaminya yang bekerja sebagai petani, beliau juga memiliki pendapatan dari usaha pembuatan gula merah dan tentunya honor sebagai guru. Dengan pendapatan yang pas-pasan mereka sangat susah menyisihkan pendapatan untuk membeli peralatan yang mendukung usaha rumah tangga serta untuk keperluan perawatan kebun mereka.

Sebelumnya, Satriani beranggapan kalau menabung itu selalu hanya dalam jumlah yang besar dan hanya digunakan untuk memenuhi keperluan sehari-hari yang diperlukan saja serta keperluan lainnya yang sangat penting. Namun dengan adanya PERT, pemahamannya berubah menjadi lebih baik. Satriani paham bahwa menabung juga bisa dilakukan meski uang yang dimilikinya sedikit.

Wahana Visi Indonesia melalui Progam Cocoa Life yang di didanai oleh Mondelez Internasional, menghadirkan kegiatan Village Saving Loan Association (VSLA) di di kelurahannya. VSLA diperkenalkan kepada setiap masyarakat dampingan Cocoa Life untuk dapat diterapkan di setiap kelompok-kelompok tani yang bertujuan membawa perubahan dalam peningkatan ekonomi rumah tangga mereka agar terkelola dengan baik.

Melalui VSLA, Satriani mulai meningkat pengetahuannya mengenai pentingnya menabung walau dalam jumlah nominal yang kecil yang telah disepakati bersama anggota yaitu Rp10.000/saham dengan pertemuan setiap minggu. Sejak bergabung di VSLA, Satriani mulai menyisihkan setiap pendapatan untuk ditabung. Satriani dan suaminya juga sudah membeli peralatan pendukung usaha pembuatan gula merah dan juga kebutuhan pertaniannya serta dapat menyisihkan keperluan anak sekolah yang masih TK. Selain itu, uang hasil menabung juga digunakan untuk membangun lantai rumahnya yang sebelumnya beralaskan tanah hingga kini beralaskan keramik. Sekarang ini pendapatan dari usaha yang dijalankan bersama suami mulai meningkat. Peningkatan tersebut memotivasi mereka untuk terus berusaha bekerja keras bersama agar setiap minggunya bisa menyisihkan pendapatan untuk ditabung kembali.

Dengan semangat ini, ibu Satriani mulai memotivasi anak dan petani lainnya untuk menabung.

“Saya mulai mendidik anak saya untuk belajar menabung sejak dini agar memiliki kebiasaan yang baik untuk kedepannya, karena begitu banyak manfaat yang saya rasakan dari kegiatan VSLA ini. Akhirnya saya memberanikan diri untuk menyosialisasikan kegiatan tersebut ke anggota yang belum mengetahui kegiatan tersebut hingga terbentuklah satu kelompok VSLA yang sudah berjalan dan saat ini sudah masuk siklus kedua,” tuturnya.

Satriani sangat bersyukur dengan VSLA di desaya. Dukugan pemeintah membuat program ini bisa berlanjut sampai sekarang. Kini, masyarakat di desa Satriani semakin giat dan termotivasi untuk mengembangkan diri dalam kegiatan di desa baik peningkatan pengetahuan maupun peningkatan ekonomi rumah tangga.

 

Ditulis oleh: Oktavianti Mariana Field Facilitator-Cocoa Life Sulawesi Selatan Wahana Visi Indonesia
Disunting oleh: Klaudia Mawuntu, Intern Wahana Visi Indonesia

 


Artikel Terkait