Minim Interaksi Belajar, KBA Jadi Solusi Literasi di Sarmi

Minim Interaksi Belajar, KBA Jadi Solusi Literasi di Sarmi

Sulitnya mengikuti pembelajaran pada masa pandemi dirasakan oleh anak-anak di salah satu daerah Kabupaten Sarmi, Papua. Guna menangani hal ini, Wahana Visi Indonesia bekerja sama dengan GKI mengadakan aktivitas Kelompok Belajar Anak (KBA), sehingga semakin banyak anak mendapatkan akses pendidikan.

Naomi, seorang siswa PAUD adalah salah satu yang mendapatkan manfaat dari program KBA ini. Jadwal sekolah Naomi hanya berlangsung pada Senin, Rabu, dan Jumat. Ia dan teman-temannya tidak terlalu sering diajarkan dan diajak untuk memahami huruf dan angka. Juga ditambah karena adanya pandemi maka kegiatan belajar mengajar pun berkurang. Hal itu juga terjadi dengan anak-anak lainnya yang duduk bangku SD, yang juga belum tahu bagaimana cara membaca dan berhitung karena jadwal sekolah yang kurang efektif.

Lewat kegiatan KBA, Naomi dan teman-temannya bisa melakukan banyak hal. Bermain dan belajar rutin dilakukan anak-anak di sana, karena pada saat berada di rumah, para orang tua kerap tidak ada yang mengajarkan baik menulis dan membaca serta menghitung atau kegiatan belajar lainnya.

“Saya senang karena bisa belajar bersama dan mewarnai bersama,” kata Naomi senang.

Tak hanya mendampingi program KBA, WVI juga turut memberikan berbagai buku bacaan dan boneka untuk dipergunakan oleh Naomi dan teman-temannya.

Marselia Marsyom, seorang pendamping KBA tempat Naomi belajar mengungkapkan rasa syukurnya atas pendampingan yang dilakukan kepada anak-anak di Kabupaten Sarmi, termasuk Naomi.

“Dunia anak di sini hanya sebatas bermain dan membantu orangtua di hutan. Saat ini setelah ada KBA, orang tua banyak memercayai anak-anak untuk mengikuti KBA karena mereka bisa belajar dan bermain di sini. Salah satunya Naomi yang mengalami perkembangan cukup baik dimana setelah 3 bulan ia rajin mengikuti kegitan KBA dia sudah bisa menghitung dan menulis, dan target kami tahun depan ketika masuk SD ia sudah bisa baca, tulis dan berhitung,” pungkas Marselia.

Ditulis oleh: Cindy dan Marlince, Staf Area Program Sentani-Sarmi Wahana Visi Indonesia

 


Artikel Terkait