Pekerjaan yang Bernilai

Pekerjaan yang Bernilai

“Carilah pekerjaan yang sesuai dengan apa yang menjadi nilai dari cita-cita kita. Kalau dulu saya bercita-cita menjadi pendeta agar bisa melayani masyarakat, kini saya tetap bisa melayani masyarakat tanpa harus jadi pendeta,” ujar Maximus Lilo, saat ini berperan sebagai Sponsorhip Information Officer di kantor operasional WVI untuk area Biak, Papua. 

Wahana Visi Indonesia sudah tidak asing lagi bagi laki-laki yang akrab disapa Kak Maxi. Ia sudah melihat kerja pengembangan transformasional yang WVI terapkan sejak mengawali implementasi program di Kabupaten Keerom pada tahun 2010-an. Setelah mengetahui kerja-kerja WVI, Kak Maxi pun tertarik untuk bergabung ketika kesempatan rekrutmen staf dibuka di kantor operasional Sentani. 

Tak terasa kini sudah hampir lebih dari 10 tahun Kak Maxi bekerja di WVI. Bukan hanya melakukan pekerjaan yang mengembangkan kehidupan masyarakat, ia pun mengakui, “WVI mengubah gaya hidup saya yang tidak peduli dengan lingkungan sekitar menjadi peduli. Saya pun belajar mencari solusi untuk setiap masalah yang dihadapi,”. 

Dinamika bekerja bersama masyarakat menjadi salah satu tantangan terbesar bagi Kak Maxi. Berhadapan dengan target pekerjaan di tengah wilayah yang sulit untuk menjangkau anak dan masyarakat membutuhkan keterampilan yang luar biasa. “Tapi setelah bersusah-susah, ketika saya melihat kader-kader di kampung yang begitu semangat menolong anak-anak dikampungnya tanpa menuntut upah atau bayaran. Atau ketika anak-anak yang tadinya takut ketemu orang asing tapi sekarang sudah bisa sapa saya bahkan bertanya, kapan ada kegiatan, Kaka? Rasanya kesulitan pekerjaan ini terbayarkan,” ceritanya. 

Kini anak-anak di Biak semakin berani berkat pendampingan yang diberikan oleh Kak Maxi dan seluruh tim. Bukan hanya lebih berani, anak-anak antusias datang ke setiap kegiatan di desa, bahkan beberapa anak sudah besar sudah bisa berangkat sendiri tanpa perlu diantar orang tuanya. 

“Saya memiliki rencana kedepannya tetap menjalani pelayanan bersama WVI sehingga anak-anak dapat menikmati fasilitas rumah baca yang sesuai standar. Saya ingin bekerja sebaik mungkin agar anak-anak di kampung bisa keluar dari masalah literasi,” harap Kak Maxi. 

Bekerja sebagai pekerja sosial atau pekerja kemanusiaan memang memiliki tantangan yang berbeda dengan pekerjaan lainnya. Namun, seperti Kak Maxi, melalui pekerjaan ini hati kita akan terasa penuh dan sukacita karena bermanfaat bagi anak-anak Indonesia. Dan tak kalah penting, pribadi kita pun bisa berkembang menjadi lebih baik dan lebih baik lagi. 

 

 

Penulis: Mariana Kurniawati (Communication Executive) 


Artikel Terkait