Rehabilitasi Gizi Anak Harus Dimulai dari Rumah Sendiri

Rehabilitasi Gizi Anak Harus Dimulai dari Rumah Sendiri

Sejak lahir sampai usia tiga tahun, anak mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang sangat pesat. Anak-anak yang kekurangan gizi selama tahap kehidupan ini tidak akan berkembang secara optimal. Kekurangan gizi di usia dini akan mempengaruhi kapasitas fisik, mental, dan emosional anak sepanjang hidup mereka. 

Untuk mendukung program pemerintah mempercepat penurunan stunting, Wahana Visi Indonesia (WVI) melakukan berbagai implementasi program gizi yang menyasar anak berusia 0-5 tahun (balita). Salah satu yang saat ini dijalankan oleh WVI adalah Pos Gizi dengan pendekatan Positive Deviance Hearth (PD Hearth) atau penyimpangan positif. 

Pos Gizi PD Hearth adalah model berbasis masyarakat yang terbukti secara internasional dapat merehabilitasi anak-anak gizi kurang (underweight) di rumah mereka sendiri. Yang menjadi target adalah anak-anak dengan gizi kurang ringan (underweight ringan), underweight sedang, dan underweight parah dengan umur antara enam sampai 36 bulan. 

'Penyimpangan positif', berarti berbeda secara positif dari apa yang biasa dilakukan. Penyimpangan positif ini mengacu pada tempat di dalam rumah, di mana makanan dimasak dan disajikan, serta pengasuhan anak dilakukan. Meskipun sumber daya terbatas, dan bahkan kekurangan, beberapa orang tua menemukan cara untuk membesarkan anak-anak yang bergizi baik. Prinsip dari pendekatan ini adalah mengidentifikasi dan memahami perbedaan apa yang dilakukan oleh 'keluarga menyimpang positif' ini, baik dalam praktik pemberian makan, kebersihan, pengasuhan, dan/atau praktik lainnya, dari orang tua atau pengasuh anak-anak kurang gizi di komunitas yang sama.  

Relawan terlatih Pos Gizi PD Hearth yang sudah melakukan identifikasi dan menemukan ‘penyimpangan positif’ tersebut akan membagikan pengetahuan dan praktik positif ini kepada orang tua atau pengasuh anak-anak kurang gizi dalam pelajaran praktis yang disebut Sesi Pos Gizi.  

Selain itu, dua menu dirancang untuk sesi Pos Gizi. Setiap menu terdiri dari makanan yang tersedia secara lokal, mudah diakses, terjangkau, dan padat nutrisi. Orang tua atau pengasuh anak-anak peserta Pos Gizi berkontribusi dengan membawa bahan makanan mentah ke sesi Pos Gizi. Pada setiap sesi, relawan Pos Gizi mengajarkan para orang tua dan pengasuh untuk mempersiapkan dan memasak bahan makanan yang dibawa tersebut menjadi makanan tambahan yang bergizi untuk diberikan kepada anaknya langsung setelah proses memasak selesai. Anak-anak diwajibkan untuk menghabiskan makanan yang disajikan tersebut. 

Pos Gizi berlangsung selama 10-12 hari, dan dilanjutkan dengan pemantauan selama dua minggu melalui kunjungan rumah oleh relawan. Tujuan dari kunjungan rumah ini bukan hanya untuk mendorong pengasuh melanjutkan praktik positif dan menyajikan makanan bergizi di rumah, tetapi juga untuk membantu mengatasi hambatan yang mungkin dihadapi pengasuh saat mencoba mempraktikkan pengasuhan positif di rumah. Setelah proses ini berjalan, akan dilakukan pemantauan berat badan anak pada hari ke-30, 60, dan 90.

 

 

Penulis: Arzelia Y. Lienando (Health Manager)

Penyunting: Mariana Kurniawati (Communication Executive)


Artikel Terkait