Senangnya Punya Air untuk Mandi Sebelum Sekolah
Anak laki-laki berbadan mungil dan masih berusia enam tahun ini sehari-hari hidup dengan air bersih yang sangat terbatas. Ia tinggal di sebuah desa di Kabupaten Sumba Barat Daya yang kering dan kesulitan air bersih. Ranger, begitu ia akrab disapa, biasanya terpaksa tidak mandi tiap kali berangkat ke sekolah karena tidak ada air. Air yang tersedia hanya cukup untuk Ranger membasuh muka.
Bila air untuk mandi saja tidak ada, apalagi untuk mencuci seragam sekolah. Ibu dari Ranger harus memanfaatkan air untuk kebutuhan lain yang lebih penting seperti minum dan masak. Karena situasi seperti ini, Ranger jadi tidak bisa menjaga kebersihan dirinya dan terancam berbagai penyakit.
Untuk membantu mengatasi hal ini, WVI bekerja sama dengan masyarakat melakukan pembangunan jaringan air bersih di desa. Bukan hal yang mudah mencari sumber mata air di desa yang kondisinya kering dan kesulitan air. Pengeboran harus dilakukan hingga ratusan meter sampai menemukan sumber mata air. Namun, segala upaya ini terbayar ketika melihat bagaimana senangnya Ranger bisa mandi sebelum berangkat ke sekolah.
“Sekarang di rumah kami sudah tidak susah air. Ke sekolah tidak cuci muka lagi karena sudah bisa mandi,” tutur Ranger kecil. Seragamnya juga sudah tidak lusuh lagi. Ia bisa ke sekolah dengan seragam yang putih-bersih. Di rumah, Ranger juga jadi memiliki kegiatan baru yaitu, membantu Ibu mencuci piring, menuang air ke dalam panci, dan mengisi air bersih ke jerigen.
Perubahan dalam kehidupan Ranger dapat terjadi karena dukungan para donor dan sponsor anak. Menjadi seorang sponsor anak berarti Anda dapat menjadi pembawa perubahan melalui setiap tetes air yang Ranger gunakan sehari-hari. Atau, Anda juga dapat menjadi seorang sponsor anak yang membawa harapan melalui ragam program yang WVI implementasikan di tengah anak dan masyarakat.
Untuk terus mendukung anak-anak di Sumba Barat Daya atau daerah terjauh dan tertinggal lainnya di Indonesia, silahkan kunjungi wahanavisi.org/sponsoranak. Jadilah sponsor anak dan salurkan harapan bagi banyak anak-anak Indonesia yang hidup dalam kerentanan.
Penulis: Mariana Kurniawati (Communication Executive)