Terus Terima Berkat, Wanita Ini Memutuskan Ikut Program Sponsor Anak

Terus Terima Berkat, Wanita Ini Memutuskan Ikut Program Sponsor Anak

Sepriana (Ana), mantan wakil anak Wahana Visi Indonesia (WVI) pernah terlibat dalam berbagai kegiatan bersama WVI sejak SD hingga SMK. Ana masih ingat bagaimana para staf WVI sering datang ke desanya untuk bermain, membawakan hadiah dan berbagi pengalaman dengannya. Keluarga Ana pun mendapatkan bantuan jamban sehat dan keperluan sekolah yang mengubah hidupnya. Pengalaman berkesan ini menggerakkan hati Ana untuk bergabung dalam program sponsor anak WVI.

Ana memutuskan menjadi sponsor bagi seorang anak di Biak, Papua. Wanita asal Alor, NTT ini sudah tidak menjadi wakil anak selepas SMA dan meneruskan kuliah di Kupang. Namun, pada semester enam Ana terpaksa cuti karena masalah kesehatan. Saat cuti itulah, Ana mendapatkan informasi tentang Sekolah Teologi dari teman sepelayanannya.

Ia merasa tergerak dan kemudian mengambil keputusan untuk berangkat ke Malang serta memulai studinya kembali dari awal dengan hanya berbekalkan Rp1.000.000. Jalannya tidak mudah. Ana pun sempat mengalami kesulitan dalam membayar biaya kuliah, bahkan hampir berhenti, tetapi Ana tetap percaya bahwa Tuhan punya rencana indah atasnya. Kemudian tanpa diduga, Ana mendapatkan bantuan dari donatur yang membiayai 95% uang kuliahnya.

“Semua sudah dalam rencana Tuhan, saya tidak menyesali keputusan saya untuk pindah ke kampus ini”, ucapnya.

Saat melakukan pelayanan di bulan November 2020, Ana teringat dengan keberadaannya saat ini sebagai mahasiswi yang kuliahnya dibantu oleh donatur. “Diberkati untuk memberkati”, kalimat itu terus ada di pikirannya. Memasuki tahun 2021 Ana pun mengambil keputusan untuk mendaftar sebagai sponsor anak karena ia ingin hidupnya menjadi berkat bagi orang lain, khususnya anak-anak yang membutuhkan.

Bagi Ana, berbuat kasih adalah sebuah keharusan karena Tuhan sudah terlebih dahulu mengasihi kita. Kasih itu tanpa batas, kasih itu segalanya, jadi mari kita saling mengasihi tanpa melihat perbedaan yang ada.

Ditulis oleh: Shinta Maharani, Staf National Resources Development Wahana Visi Indonesia


Artikel Terkait