Toilet Inklusif untuk Siswa-siswi di Sekadau

Toilet Inklusif untuk Siswa-siswi di Sekadau

Anak-anak bisa menjadi agen perubahan di sekolah terutama terkait Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Namun, sayangnya tidak semua sekolah memiliki sarana sanitasi yang memadai. Sehingga PHBS belum bisa menjadi kebiasaan dan hanya terbatas menjadi wawasan. 

Salah satu SDN di Kabupaten Sekadau yang menjadi area dampingan WVI hanya memiliki tiga toilet untuk murid sebanyak 229 orang. Jumlah toilet dengan murid sangat tidak proporsional sampai-sampai para siswa harus menggunakan toilet guru untuk buang air kecil ataupun besar. “Dulu saat tidak ada WC, saya sulit kalau mau buang air kecil apalagi buang air besar. Kalau sudah tidak tahan lagi, saya kadang buang air kecil di semak-semak. Bahkan kalau mau buang air besar, saya pulang ke rumah karena rumah tidak jauh dari sekolah. Kalau mau makan jajanan atau bekal pun tidak cuci tangan pakai sabun karena tidak ada sarananya,” cerita Ekdril (11), salah satu siswa di SDN tersebut. 

Sejalan dengan target Kabupaten Sekadau dan Tujuang Pembangunan Berkelanjutan mengenai akses universal terhadap sanitasi, WVI melalui pendanaan filantropi meimplementasikan pembangunan toilet inklusif dan sarana CTPS (Cuci Tangan Pakai Sabun) di sekolah tempat Ekdril menuntut ilmu. Setelah berdiskusi dengan pihak sekolah dan komite, maka disepakati adanya kontribusi sebesar RP 4.200.000 dari pihak sekolah dan komite untuk mendukung proses konstruksi.  WVI bersama pihak sekolah kemudian membangun dua sarana CTPS komunal dan tiga toilet. Salah satu toilet yang dibangun merupakan toilet inklusif yang dapat digunakan bagi penyandang disabilitas. Sedangkan dua toilet lainnya dibagi untuk laki-laki dan perempuan. 

Untuk memastikan keberlanjutan toilet inklusif dan sarana CTPS, WVI dan pihak sekolah kemudian menyepakati bahwa pihak sekolah bertanggung jawab untuk memastikan pemeliharaan sarana sanitasi yang sudah dibangun. Pihak sekolah pun berkomitmen untuk mengalokasikan dana untuk pemeliharaan sarana dan juga untuk mensosialisasikan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat pada murid dan guru. 

“Sekarang kami sudah punya WC dan sarana CTPS yang bagus di sekolah. WC-nya ada yang untuk anak laki-laki dan ada yang untuk anak perempuan. Dinding toilet pun digambar dengan ajakan untuk berperilaku hidup bersih dan sehat. Itu buat kami selalu ingat untuk hidup bersih. Kami tidak hanya ikut sosialisasinya tapi juga diingatkan terus dengan ada gambar-gambar itu,” tambah Ekdril.  

Ekdril juga menyampaikan, “Kami sudah ada jadwal piket untuk bersihkan toilet dan sarana CTPS. Saya berharap WC dan sarana CTPS ini bisa terus bersih dan tidak rusak. Semoga ini terus kami gunakan hingga adik-adik kami yang akan bersekolah di sini,”. 

 

 

Penulis: Paskasius Bony (Penyedia Jasa Individu kantor operasional WVI area Sekadau) 

Penyunting: Mariana Kurniawati (Communication Executive) 


Artikel Terkait