Huntara, Berkah Keluarga Kecil Maria

Huntara, Berkah Keluarga Kecil Maria

Maria (28) bersiap menyambut kelahiran anaknya yang ke-2. Kini, ia dan anaknya, Bani (2) tinggal di sebuah huntara baru di bekas rumahnya dulu. Pada tanggal 28 September 2018 lalu, rumahnya rubuh akibat gempa bermagnitudo 7,4. 

“Saat itu saya sedang memasak di dapur tiba-tiba guncangan besar. Saya langsung membawa anak saya yang masih berusia tujuh bulan waktu itu ke luar. Beruntung kami bisa selamat,” kenang Maria.

Maria dan anaknya yang masih bayi kemudian waktu itu harus mengungsi di tenda  yang terletak di lapangan masjid. Bagi Maria dan anaknya, tinggal di tenda tentu bukan sebuah hal yang nyaman. Anaknya sering menangis karena terlalu panas di siang hari dan dingin di malam hari. Belum lagi ditambah dengan hujan dan serangan nyamuk kebun.

“Setelah dua minggu, saya dan anak saya akhirnya menumpang tinggal di rumah milik mertua yang tidak terlalu rusak. Letaknya di sebelah rumah saya,” ujarnya.

Meski demikian, waktu itu Maria tetap berharap tinggal kembali di rumah sendiri supaya tidak merepotkan keluarganya. Harapannya terkabul saat Wahana Visi Indonesia (WVI) dengan dukungan Pemerintah Inggris lewat Disaster Emergency Committee (DEC) membangun hunian antara (huntara) di wilayah desanya, Desa Marana. Ia pun terdaftar sebagai penerima bantuan huntara.

“Saya senang sekali karena mendapat huntara karena ini sangat membantu keluarga kami. Saya, anak saya dan suami sekarang sudah pindah ke rumah sendiri,” kata Maria bahagia, “Sekarang saya sedang mengandung anak ke-2. Saya senang karena nanti anak saya bisa besar di rumah sendiri.”

Maria merupakan satu dari 110 warga Marana yang mendapat bantuan huntara. Dengan huntara, warga yang terdampak gempa bumi dan tsunami pada tahun 2018 lalu bisa memperoleh tempat tinggal layak yang bisa dikembangkan secara mandiri oleh penghuni.

“Saya mengucapkan banyak-banyak terima kasih kepada Wahana Visi Indonesia. Semoga rumah ini bisa menjadi berkah ke keluarga kecil saya,” tutupnya.

Ditulis oleh Rena Tanjung, Communications Officer, Wahana Visi Indonesia


Artikel Terkait