Mendongkrak Perekonomian Lewat Pariwisata Lombok Timur

Mendongkrak Perekonomian Lewat Pariwisata Lombok Timur

Desa Sembalun sudah terkenal sebagai tempat wisata di Kabupaten Lombok sejak lama. Panorama alam yang indah dengan lahan pertanian yang luas menjadi daya tarik tersendiri bagi wilayah ini. Sayangnya, kondisi pandemi Covid-19 membuat industri pariwisata di daerah ini memburuk. Akibatnya, pendapatan masyarakat di wilayah Sembalun pun berkurang.

Hal ini sangat dirasakan oleh Arpaendi dan Wathan sebagai pengelola desa wisata Sembalun.

”Sebelum pandemi ini, desa wisata kami bisa dikunjungi hingga 400 orang pada saat hari libur, tetapi setelah pandemi malahan tamu kami berkurang, ditambah kembali bersaing juga dengan spot foto yang baru,” ujar Arpaendi.

Dirinya menjelaskan, para pemuda di wilayah Sembalun tidak memiliki pekerjaan akibat pandemi. Namun, dirinya dan beberapa pemuda diberikan kesempatan untuk mengelola desa wisata yang ditujukan bagi masyarakat umum.  

Melihat kondisi tersebut, Wahana Visi Indonesia (WVI) atas dukungan BNP Paribas dan Citi Indonesia melalui Dana Sosial Reksa Dana Indeks BNP Paribas IDX30 Filantropi membekali pengurus BUMDes (Badan Usaha Milik Desa) yang terdiri dari anak muda desa, kelompok tani, dan pelaku mikro ekonomi lainnya agar dapat bangkit dan membangun kembali kehidupan mereka setelah bencana.

Salah satu program yang dilakukan adalah membangun spot foto dan kafetaria. Kedua tempat baru ini telah diresmikan pada 14 Oktober 2021 lalu. Tak hanya membangun dua tempat tersebut, WVI juga memberikan pelatihan guna meningkatkan kapasitas para pengurus BUMDes.

Lewat pembangunan spot foto, para pemuda kini mulai merasakan perubahan di desa. Salah satunya mulai menggeliatnya wisatawan yang mengunjungi Sembalun dan berfoto, maupun beristirahat di kafetaria.

“Kami senang sekali dengan adanya spot foto ini, karena menambah daya tarik orang dan wisatawan sehingga mereka tidak berpikiran kalau Sembalun sebagai hanya sebagai rest area,” ungkap Wathan.

Menambahkan Wathan, Arpaendi juga merasakan perubahan dan mendapatkan manfaat dari berbagai pelatihan yang diterimanya tersebut. Katanya, “Alhamudillah dari pelatihan ini kami lebih banyak menggunakan media social untuk promosi.”

Para pelaku industri kecil menengah di Sembalun ternyata juga merasakan manfaat dari program ini. Aneka produk yang dihasilkan industri ini, juga telah masuk ke kafetaria dan dinikmati oleh banyak orang.

Kini masyarakat Desa Sembalun pun mulai memiliki kesadaran dalam pengembangan wisata di desa mereka. Ini terbukti dari bantuan masyarakat dalam menyediakan bambu untuk perbaikan jalan demi kenyamanan pengunjung.  

Ditulis oleh: Siluh Puspita, Staf Respons Tanggap Bencana Lombok Wahana Visi Indonesia


Artikel Terkait