Sehela Nafas di Kala Pandemi

Sehela Nafas di Kala Pandemi

Wahana Visi Indonesia (WVI) yang didukung penuh oleh HSBC Indonesia hadir dengan HSBC for Livelihood Program di lima kelurahan dampingan WVI area program Simokerto di Surabaya untuk melakukan pendampingan dan juga peningkatan kapasitas ekonomi pasca pandemi. Dalam program ini ada tiga rancangan besar aktivitas untuk satu tahun masa program yang salah satunya adalah bantuan sembako dengan metode Bantuan Nontunai yang bekerja sama dengan platform digital Duithape. Program ini menyasar 1000 KK di Kelurahan Simolawang, Sidodadi, Tambakrejo, Bulak Banteng dan Tanah Kali Kedinding.

Nur adalah orang tua dari Akbar salah satu wakil anak dampingan WVI. Nur dan keluaga tinggal salah satu gang di Kelurahan Simolawang. Beliau adalah seorang pengurus RT dan pekerja sosial di kampungnya. Suaminya, Qomaruddin berprofesi sebagai seorang pengemudi ojek online yang sudah menjalani profesi ini hampir lima tahun.  Saat ini ojek online menjadi salah satu dari sekian banyak profesi yang terimbas akibat pandemi COVID-19. Pendapatanya turun hingga 75% dibandingkan sebelum pandemi. Hal ini berimbas pada pendapatan keluarga karena Qomarudin merupakan tulang punggung keluarga. Dengan adanya bantuan nontunai lewat program HSBC, Nur dan keluarganya sangat terbantu.

“Sebagai salah satu penerima bantuan nontunai dari WVI, saya sangat berterima kasih, bantuannya sangat bermanfaat bagi keluarga kami. Karena kami keluarga besar, maka bantuan saya belikan beras 15 kg dan telur 1 kg. Bantuan ini sangat menunjang kebutuhan kami sehari-hari. Karena memang sekarang pendapatan dari ojek online suami saya hanya bisa untuk beli bensin saja, tidak cukup untuk dikasih ke keluarga,” katanya sambil berharap supaya pandemic segera berlalu.

Salah satu penerima manfaat lain adalah, Iha salah satu vendor Bantuan Nontunai di Kelurahan Simolawang, beliau mengatakan bahwa manfaat yang dirasakan sangat banyak terlebih di masa pandemi seperti sekarang.

“Selain penerima manfaat yang merasakan bantuan bahan pokok, kami selaku pegiat UMKM toko sembako di sekitar juga merasakanny. Biasanya pemasukan hanya 50%, turun jauh jika dibandingkan masa sebelum pandemi. Dengan bantuan ini setidaknya kami bisa sedikit menghela nafas. Kami berharap program ini atau yang semacamnya bisa terus berjalan,” katanya.

HSBC for Livelihood Program untuk AP Simokerto tidak berhenti sampai di sini. Dalam beberapa bulan ke depan WVI masih akan menggarap bantuan modalitas dan pemberdayaan UMKM di lima kelurahan dampingan di Simokerta serta memberikan pelatihan tentang pentingnya asuransi mikro beserta memberikan fasilitas asuransi mikro kepada semua penerima manfaat dari program ini.

 

Ditulis oleh Tim HSBC for Livelihood Project, Wahana Visi Indonesia Area Program Simokerto

 


Artikel Terkait