2 Tahun Berkarya, WVI Tutup Program di Kabupaten Lombok Utara

2 Tahun Berkarya, WVI Tutup Program di Kabupaten Lombok Utara

#LombokBangkitKembali – Selama kurang lebih 2 tahun Wahana Visi Indonesia (WVI) memberikan pelayanan kepada masyarakat di Kabupaten Lombok Utara (KLU) dengan berbagai program yang membantu selama pascagempa terjadi, WVI resmi menutup programnya di kabupaten tersebut. Penutupan ini dilakukan pada 27 Agustus 2020 lalu bersamaan dengan diseminasi terkait pencapaian dan hasil evaluasi program WVI di KLU. Beberapa sektor seperti pendidikan, kesehatan, perlindungan anak, penampungan darurat serta penanganan selama pandemi Covid-19 turut dievaluasi dalam penutupan ini. 

Samuel Situmorang selaku Response Manager respons tanggap darurat gempa Lombok mengatakan WVI telah menyelesaikan tugasnya di KLU. Apa yang telah dibangun oleh WVI selanjutnya menjadi tanggung jawab dan milik masyarakat dan pemangku kepentingan di KLU.

“Apa yang kami telah kerjakan selama 2 tahun ini di Lombok Utara tidak terlepas atas dukungan dari pemerintah dan masyarakat hingga akhirnya bisa terselesaikan,” ujar Samuel dalam sambutannya.

Ditambahkan Zul Isnani selaku Kepala Dusun Betumping, masyarakat sangat merasakan bahwa program tanggap bencana WVI cepat dan bermanfaat bagi mereka. Selain itu juga, program yang WVI lakukan tidak hanya pembangunan, tetapi juga pelatihan dan sosialisasi baik di sekolah maupun di masyarakat.

“Karena kami sebagian besar mayoritas muslim, kemudian WVI masuk untuk menjelaskan identitas  organisasi sebagai organisasi Kristen, kami awalnya susah untuk menerima. Setelah kami semua warga  ikut dalam sosialisasi dan WVI menjalankan programnya  ternyata program yang dilakukan oleh WVI adalah program dasar yang membantu masyarakat. Dan sampai saat ini WVI sangat membantu dan memberikan manfaat.Tidak hanya bantuan nonfisik yang diberikan, tetapi juga membantu  tukang-tukang yang tidak memiliki pekerjaan selama Covid-19 dibantu untuk meningkatkan penghasilan dengan menggunakan tukang di dusun untuk memperbaiki huntara yang dibangun. Uang yang diberikan WVI kemudian digunakan untuk membeli mesin jahit dalam pembuatan masker warga Dusun Betumping,” jelas  Zul. 

Berbagai apresiasi baik juga hadir dari para penerima manfaat. Salah satunya adalah seorang guru di SDN 8 Sokong. Ia mengatakan lewat kehadiran WVI di sekolahnya, anak-anak sudah mengerti akan pentingnya menyelamatkan diri saat bencana terjadi. Menurutnya, berbagai dukungan dalam bentuk bantuan meja dan kursi serta peralatan P3K juga menjadi bentuk perhatian WVI atas sekolahnya.

“Ketika WVI memberikan informasi akan memberikan kebutuhan belajar, semua orang tua dan anak merasa senang … Ketika siswa menerima barang dan kami datang untuk ke rumah siswa mengajar, mereka menggunakan barang tersebut baik dari tempat air minum, peralatan tulis yang diberikan WVI. Saya sebagai guru dan pihak sekolah berterima kasih  dan semoga  ke depannya WVI memberikan manfaat yang luar biasa,” ujar guru tersebut. 

Pada akhir acara dilakukan juga penandatanganan serah terima barang yang dilakukan WVI bersama dengan pihak desa dan kecamatan, serta penyerahan plakat sebagai bentuk ucapan terima kasih WVI kepada masyarakat dan pemerintah atas pasrtisipasi dan dukungannya selama WVI melakukan intervensi di KLU. Semua intervensi dan manfaat yang dapat masyarakat rasakan, bukan hanya usaha dari WVI, tetapi bisa tercapai karena pelibatan masyarakat dan dukungan pemerintah untuk meringankan beban masyarakat terdampak gempa bumi di Lombok khususnya kepada anak-anak di KLU. 
 

Ditulis oleh: Siluh Putu Febriana, Staf Respons Tanggap Darurat Gempa Lombok WVI


Artikel Terkait