Panen Pertama

Panen Pertama

Isabella Kapak (31), seorang kader yang akttif terlibat dalam kegiatan-kegiatan Posyandu di salah satu kampung di Kabupaten Asmat. Akrab disapa dengan panggilan Mama Isabella, ibu satu anak ini rajin berpartisipasi memasak menu Pemberian Makanan Tambahan (PMT) yang diberikan saat Posyandu. Selain rajin membantu memasak, Mama Isabella juga rajin berkebun bersama suaminya. Namun, kebun Mama Isabella sering terkendala cuaca hingga gagal panen. 

“Aduh, dulu itu, kita susah sekali mau dapat sayur kalau su bulan Desember. Kalau su mau Natal itu, biasa air tinggi, kebun juga tenggelam. Kita tidak bisa berkebun. Cari sayur susah,” kata Mama Isabella, sambil memetik sayur kangkung yang sudah siap panen dari kebun yang berbeda. Kondisi geografis Kabupaten Asmat yang dikeliling rawa-rawa menjadi tantangan untuk berkebun. Curah hujan yang tinggi seringkali membuat air meluap dan area kebun terendam. Terlebih lagi sekarang, curah hujan pun sering tidak menentu. Sehingga kegiatan berkebun di tanah pun semakin terancam gagal panen.

Namun kini, Mama Isabella berkebun dengan metode floating farm. Di daerah tempat Mama Isabella tinggal terdapat dua kelompok kebun gizi terapung yang sedang panen. Wahana Visi Indonesia bermitra dengan 3M menginisiasi kegiatan ini agar keluarga-keluarga di Asmat bisa menikmati sayur di setiap musim. Mama Isabella beserta bapak dan mama lainnya terlebih dahulu mengikuti pelatihan mengenai kebun gizi dan floating farm. Setelah itu, bibit-bibit sayur pun mulai ditanam. Mereka menunggu satu bulan hingga sayur kangkung yang ditanam bisa dipanen. 

 “Saya senang ini, tanah juga bagus toh, sarang ayam hutan. Ini juga bagus dia pu tempat. Tidak tenggelam. Kebun gizi ini dibuat tinggi, jadi kalau kita mau tanam lagi setelah panen su bisa. Kalau dulu itu, kita tanam di darat, kita tidak bisa panen. Tenggelam toh,” ujarnya, “besok kita baru tanam lagi biar bulan depan panen lagi,”. Mama Isabella pun pulang sambil membawa beberapa ikat sayur kangkung untuk dimasak dan dimakan bersama keluarganya. 

 

Penulis : Lamhot Simatupang (Education Officer AP Asmat) 

Penyunting : Mariana Kurniawati (Communication Executive) 


Artikel Terkait