Anwar Si "Ayah" Asuh
Ada yang berbeda dari pelatihan Pengasuhan dengan Cinta (PDC) yang difasilitasi Wahana Visi Indonesia di salah satu desa di Kabupaten Landak siang itu. Di antara peserta yang hadir, ada seorang pria yang menjadi satu-satunya peserta PDC. Hal unik lainnya, pria ini mengaku belum pernah menikah, tetapi telah mengasuh dua orang anak.
Dia lah Anwar (52), yang memutuskan mengasuh dan merawat seorang diri dua orang keponakannya yang diabaikan oleh adik kandungnya sendiri. Ada cerita haru di balik keputusannya melakukan hal itu, dan semua diceritakannya pada pelatihan tersebut.
“Saya mengasuh dua keponakan saya dengan apa adanya saja. Saya tidak terlalu memiliki waktu luang untuk mereka. Saya juga mendisiplinkan mereka dengan menakuti saat mereka melakukan kesalahan seperti mengambil kayu untuk seolah-olah memukul meskipun sebenarnya saya tidak pernah sekalipun memukul mereka,” tutur Anwar menceritakan pola pengasuhannya.
Anwar mengaku hanya mementingkan kebutuhan makanan, kesehatan dan pendidikan keponakannya tanpa memperhatikan cara mengasuh yang benar. Kesulitan ekonomi dan sebagai tulang punggung keluarga, membuat Anwar seringkali kesulitan memenuhi kebutuhan anak-anak asuhnya tersebut. Akibatnya, pengasuhan yang dilakukan Anwar pun tidak maksimal.
Meski demikian, Anwar mendapatkan sesuatu yang berbeda setelah mengikuti pelatihan PDC bersama WVI.
“Saya mengetahui bahwa sebagai pengasuh saya perlu memberikan waktu berkualitas kepada anak agar komunikasi kami yang selama ini tidak berjalan baik bisa menjadi lebih dekat. Selain itu saya belajar untuk tidak melakukan stigma dengan mengatakan hal-hal yang merendahkan anak saat saya sedang marah,” jelasnya.
Bagi Anwar, anak adiknya sama saja dengan anaknya. Ia rela berjuang membesarkan kedua anak asuhnya tersebut agar memiliki kehidupan yang lebih baik di masa depan. Anwar percaya, dengan penerapan PDC dari pelatihan yang didapatkannya, hubungan Anwar dengan kedua anak asuhnya akan menjadi lebih baik.
“Saya tahu anak-anak ini kelak akan melihat perjuangan saya yang tanpa pamrih untuk mereka … Saya ingin anak-anak ini jadi anak yang baik,” pungkasnya.
Ditulis oleh: Rista Matondang, CESP Coordinator Area Program Landak Wahana Visi Indonesia