Buah Manis Suara dan Aksi Warga Negara bagi BUMDes

Buah Manis Suara dan Aksi Warga Negara bagi BUMDes

Kombapari merupakan salah satu dari 15 desa yang mendapatkan pendampingan program Envision (Enabling Civil Society for Inclusive Village Economic Development) Wahana Visi Indonesia di NTT yang didanai oleh Uni Eropa. Lewat pendampingan tersebut, desa ini telah melakukan sosialisasi dan perekrutan calon fasilitator desa (fasdes) serta berkomitmen melakukan perbaikan pada BUMDes (Badan Usaha Milik Desa).  

Pelatihan untuk peningkatan kapasitas para fasdes disampaikan lewat metode advokasi dengan mengunakan pendekatan Suara dan Aksi Warga Negara yang dipadukan dengan Kesetaraan Gender dan Inklusi Sosial (GESI). Para fasdes mendapatkan berbagai informasi terkait Kebijakan BUMDes, Standar Layanan BUMDes, Hak dan Kewajiban Warga, Proses Musyawarah Perencanaan Pembangunan Desa serta pengenalan akan gender.

Merkurius Djawaray adalah salah satu dari 71 peserta yang ikut dilatih. Dirinya mengaku awalnya tidak memahami BUMDes baik dari proses pembentukan, tujuan dan manfaat, jenis usaha maupun kepengurusannya.

“Memang saya tahu ada yang namanya BUMDes di desa saya. Namun, tidak paham apa dan bagaimana keadaannya karena tidak aktif,” ungkap Merkurius.

Setelah melewati proses pelatihan selama empat hari, para fasdes termasuk Merkurius, jadi paham dan bahkan mampu memfasilitasi proses pendidikan kepada warga terkait Standar Layanan BUMDes, mendampingi proses pemantauan standar dan penilaian kinerja, juga mempresentasikan hasilnya kepada pemerintah di tingkat kabupaten untuk menyepakati Rencana Aksi perbaikan BUMDes.

 “Awalnya saya tidak tahu tentang kebijakan, standar BUMDES, pentingnya melibatkan perempuan dalam pembangunan dan berbagi peran dalam rumah tangga juga pentingnya bersuara dan beraksi yang dilakukan oleh warga, tetapi melalui pelatihan ini saya jadi tahu tentang Standar Bumdes dan berbagi peran dalam rumah tangga juga di Desa,” jelasnya.

Seusai mendapatkan pelatihan, Merkurius lantas bertemu kepala desa dan mengajak untuk merevisi kepengurusan BUMDes. Menurutnya, kepala desa menerima baik usulan tersebut dan langsung melakukan musyawarah desa.

Hasilnya, Merkurius kini dipercayakan menjadi Sekretaris BUMDes, sedangkan ketua dan bendahara berasal dari kelompok perempuan desa.

“Inilah salah satu buah manis dari suara kami para fasdes,” pungkasnya.

Ditulis oleh: Otniel Rissy, Staf Proyek Envision Wahana Visi Indonesia

 

*Materi publikasi ini diproduksi dengan bantuan hibah dari Uni Eropa. Pendapat/pandangan yang dinyatakan dalam materi publikasi ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab Wahana Visi Indonesia dan bukan mencerminkan pendapat/ pandangan Uni Eropa


Artikel Terkait