Dampak Kekerasan Pada Anak Dapat Mengganggu Tumbuh Kembang
Kekerasan pada anak tidak hanya ketika memukul dan kekerasan secara fisik lainnya yang dilakukan pada anak. Akan tetapi bentuk kekerasan yang terjadi pada anak meliputi kekerasan fisik, psikis dengan mental abuse, kekerasan seksual, dan terakhir adalah kekerasan sosial dengan melakukan eksploitasi anak, pelantaran, dan juga masih banyak lainnya. Beragam jenis kekerasan tersebut dialami oleh sebagian anak Indonesia dengan dampak yang bisa mengganggu tumbuh kembangnya bisa mengalami beberapa hal seperti berikut ini.
Dampak Kekerasan Pada Anak Bisa Mengalami Gangguan Emosi
Ketika anak menjadi korban kekerasan, salah satu dampak yang akan terasa adalah bisa mengalami gangguan emosi. Anak yang tumbuh dengan kehidupan emosi yang tidak stabil, maka juga akan membuat emosi yang dipunyai tidak dapat terkontrol dengan baik sehingga membuatnya mengalami gangguan emosi. Hal tersebut membuat anak sering dan lebih mudah untuk merasa marah, sering sedih, bahkan fatalnya bisa menumbuhkan perasaan suicidal atau keinginan mengakhiri hidup.
Dampak Kekerasan Pada Anak Bisa Membuatnya Rendah Diri
Akibat menerima kekerasan juga bisa membuat anak merasa rendah diri atau tumbuh dengan kepercayaan diri yang kurang. Kekerasan pada anak bisa menimbulkan perasaan yang tidak berharga dirasakan oleh anak. Hal tersebut terjadi karena anak yang tumbuh biasanya mendapatkan pengabaian, sehingga juga akan mengabaikan sekitarnya. Anak bisa mempunyai perasaan rendah diri yang dibawa hingga dewasa sehingga bisa menimbulkan depresi yang bisa dialami oleh anak-anak yang kemudian beranjak dewasa. Dampak anak yang mempunyai perasaan tidak merasa berharga biasanya timbul karena mengalami kekerasan seksual.
Dampak Kekerasan Pada Anak Bisa Membuat Sulit Bersosialisasi
Anak yang tumbuh di lingkungan yang stabil dan tidak, juga bisa dilihat dari mudah atau sulitnya untuk menjalin hubungan. Anak yang mempunyai rasa percaya diri yang kurang biasanya juga membuatnya sulit untuk menjalin hubungan. Dampak kekerasan pada anak akan memberikan trust issue atau sulit untuk percaya pada orang lain. Anak bisa tumbuh dengan rasa yang tidak percaya dengan mudah karena pada orang tuanya sendiri juga tidak bisa memberikan rasa percaya tersebut.
Hal tersebut membuat anak Indonesia yang tumbuh dengan sulit percaya pada orang lain dan bisa membuat hubungan yang tidak sehat dan juga sulit untuk menjalin hubungan di masa depan. Dampak yang dirasakan karena sulit percaya dengan orang tersebut akan bisa menyebabkannya merasa kesepian dan sulit atau lebih mudah gagal untuk membina hubungan termasuk juga di dalam rumah tangga.
Dampak Kekerasan Pada Anak Sulit Mengatur Emosi
Emosi merupakan hal yang utama yang dipengaruhi dari kekerasan yang bisa terjadi pada anak, sehingga membuatnya lebih sulit untuk mengatur emosi. Dampak yang dirasakan bisa membuat anak mengalami kesusahan untuk mengeluarkan emosinya sehingga membuatnya tertahan. Hal tersebut akan membuat anak bisa mengalami depresi karena emosi yang dikeluarkan tidak bisa keluar dengan baik dan disalurkan dengan tepat. Atau anak yang juga tidak bisa mengeluarkan emosinya dengan tepat bisa membuatnya salah mengambil jalan sehingga melampiaskannya dengan sering marah-marah, berbuat anarkis, mabuk, dan hingga mengonsumsi narkoba.
Dampak Kekerasan pada Anak yang Dapat Merusak Perkembangan Otak dan Saraf
Kekerasan yang terjadi pada anak juga bisa membuat perkembangan otak dan sarafnya tidak optimal. Penurunan fungsi otak yang bisa dialami merupakan efek samping yang dirasakan karena dampak kekerasan pada anak yang membuatnya lebih sulit berkonsentrasi. Anak yang mengalami kekerasan dan hidup di lingkungan keluarga yang tidak berjalan dengan baik mempunyai respon utama otaknya untuk bertahan, sehingga menyulitkannya untuk berkembang. Hal tersebut akan membawa dampak anak yang mengalami penurunan prestasi hingga menyebabkan gangguan mental yang dirasakan saat anak sudah dewasa.
Dampak Kekerasan Pada Anak yang Membuatnya Melakukan Tindakan Negatif
Kekerasan yang dialami anak juga membuatnya bisa melakukan tindakan yang negatif. Ketika anak mengalami masalah, biasanya pertanyaan yang sering timbul adalah bagaimana orangtuanya mendidiknya. Tidak dipungkiri bahwa dua hal tersebut mempunyai hubungan yang sulit untuk dipisahkan dan merupakan dampak dari hal yang dirasakan oleh anak. Anak dapat melakukan tindakan negatif seperti agresi, merokok, menyalahgunakan obat terlarang, bolos sekolah, dan juga lainnya yang bisa mengganggu masa depan anak sendiri. Perlu dipahami penyebab mengapa anak-anak yang mengalami tindakan negatif tersebut, sehingga bisa melakukan langkah yang tepat untuk bisa mengatasinya dengan baik.
Dampak Kekerasan Pada Anak yang Menyebabkan Cidera
Apabila anak yang mengalami kekerasan, utamanya adalah kekerasan fisik maka akan menimbulkan luka dan cidera yang bisa dialami oleh anak. Anak yang mengalami penyerangan fisik akan bisa mendapatkan luka yang sulit untuk sembuh bahkan juga tidak sembuh. Oleh karena itulah perlu untuk dilakukan rehabilitasi yang tidak hanya perlu untuk menyembuhkan luka fisiknya, tetapi juga memperbaiki mental anak yang menjadi korban kekerasan fisik. Dampak kekerasan fisik yang terjadi bisa juga sampai menimbulkan luka yang tidak hilang dan menyebabkan cidera seperti patah tulang dan lainnya.
Dampak Kekerasan Pada Anak Mengalami Gangguan Kesehatan di Masa Depan
Anak Indonesia yang mengalami kekerasan juga bisa mengalami gangguan kesehatan yang bahkan dirasakan hingga di masa depan. Gangguan kesehatan yang dirasakan disebabkan oleh jenis kekerasan yang diterima oleh anak sewaktu masih kecil. Di mana dampaknya akan tetap terasa bahkan saat tumbuh dewasa yang terlihat dari fisik maupun mental anak yang berkembang dan tumbuh tidak sama seperti anak lainnya yang tidak menjadi korban kekerasan. Anak korban kekerasan akan tumbuh dengan trauma yang bisa meningkatkan resiko beragam penyakit yang bisa menyerang fisik dan mental anak.
Dampak Kekerasan Pada Anak yang Mengalami Kematian
Hal paling fatal dari dampak kekerasan yang bisa terjadi pada anak adalah hingga meninggal dunia. Kekerasan yang dialami anak bisa menyebabkan resiko kematian yang tidak jarang dialami apabila menerima kekerasan yang sangat fatal. Seperti apabila mendapatkan kekerasan fisik dan kekerasan seksual akan membuat anak yang masih kecil dan belum mempunyai kemampuan untuk melawan akan bisa menyebabkan kematian. Resiko anak kehilangan nyawa merupakan hal yang tidak terjadi sekali dua kali karena mendapatkan kekerasan yang brutal dilakukan oleh orang lain.
Kekerasan pada anak perlu untuk ditanggulangi secara bersama, bukan hanya oleh orang terdekat dan lingkungannya saja. Bantu anak Indonesia dengan berpartisipasi sebagai donatur di Wahana Visi Indonesia yang mempunyai fokus untuk membantu anak-anak di Indonesia. Wahana Visi Indonesia mempunyai program donasi sekali, donasi sponsor anak, Chosen, relawan, dan juga masih banyak lainnya untuk bisa membantu anak-anak agar bisa terhindar dan juga mengatasi kekerasan yang dialami dari orang terdekat sehingga menghindari agar tidak terjadinya resiko yang fatal. Kami memberikan alternatif anak untuk mendapatkan masa depan lebih baik dengan bantuan dari donatur dengan pemberian donasi yang dilakukan secara online.