Dana Kampung untuk Memerangi Gizi Buruk

Dana Kampung untuk Memerangi Gizi Buruk

Kasus gizi buruk di Kabupaten Asmat, Papua bukanlah hal baru. Wahana Visi Indonesia (WVI) bahkan hadir di Asmat pascaterjadinya kejadian luar biasa campak dan gizi buruk pada 2018 silam. Guna memerangi hal ini, WVI melakukan berbagai cara. Salah satunya dengan mengedukasi warga terkait pola hidup bersih dan sehat dan melakukan advokasi kepada pemerintah kampung di wilayah-wilayah layanan.

WVI kerap mengajak pemerintah kampung untuk bersama-sama melakukan berbagai kegiatan yang melibatkan warga. Beberapa hal yang sudah dilakukan adalah membangun tempat penampungan air hujan, menciptakan kebun gizi bersama warga dan mengajarkan warga terkait pentingnya nutrisi yang tepat bagi anak.

Hal ini dibenarkan oleh Evaldus, salah satu kepala kampung di Asmat. Bahkan Evaldus mengaku mendukung setiap kegiatan yang dilakukan WVI.

“Saya sangat mendukung kegiatan yang dilakukan oleh WVI. Dahulu anak-anak kecil setiap hari pasti ada yang sakit, tetapi beberapa tahun terakhir ini jarang sekali anak sakit. Orang tua juga rajin bawa anak ke posyandu, kemudian hampir semua rumah juga sudah dibangun bak air oleh bantuan dari WVI,” jelasnya.

Dukungan yang diberikan oleh Evaldus ternyata bukanlah ujaran semata. Kali ini dalam pertemuan bersama WVI, Evaldus bersedia mendukung perubahan masyarakat melalui beberapa kesepakatan bersama.

Salah satunya adalah pemerintah kampung berkomitmen mengalokasikan dana kampung untuk program kesehatan dan mempercayakan dana tersebut kepada WVI Area Program Asmat untuk mengelolanya dalam kegiatan PMBA (Pemberian Makan Bayi dan Anak) serta pendampingan ibu hamil yang ada di kampung yang dimpimpin Evaldus.

Benni, Kepala Urusan Umum kampung tersebut juga mengatakan, tindakan yang dilakukan pemerintah kampung diharapkan bisa menjadi contoh bagi kampung-kampung lainnya di Asmat. Dengan begitu, lebih banyak orang yang bisa hidup lebih sehat.

“Harapan kami kampung lain juga mau bekerja sama baik dengan WVI,” pungkas Benni.  

 

Ditulis oleh: Maksimus Asrul, Field Facilitator Area Program Asmat & Putri Barus, Communications Officer Wahana Visi Indonesia


Artikel Terkait