Dua Tahun Gempa Bumi dan Tsunami, Sulawesi Tengah Kini Pulih Kembali
28 September 2018 merupakan hari bersejarah yang tak akan dilupakan oleh masyarakat Indonesia khususnya di wilayah Palu, Sigi dan Donggala, Provinsi Sulawesi Tengah. Gempa bumi bermagnitudo 7.4 yang berpusat di Sirenja, Donggala meluluhlantakan tiga wilayah tersebut dan mengakibatkan tsunami serta likuifaksi parah di berbagai tempat. Menurut data dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) per 5 Februari 2019, 172.635 jiwa mengungsi, 4.340 korban jiwa dan hilang serta puluhan ribu rumah serta bangunan rusak.
Dalam setiap peristiwa bencana dan kondisi darurat, anak-anak menjadi pihak yang paling rentan. Oleh karena itu, Wahana Visi Indonesia (WVI) sebagai organisasi yang berfokus pada anak merespons bencana ini sejak hari pertama hingga tahap pemulihan pada tahun 2020 ini. Respons darurat dapat berlangsung karena dukungan dari para mitra termasuk pemerintah, masyarakat, donor, dan sponsor. Per Agustus 2020 ini, sebanyak 176.026 orang mendapat manfaat dari respons gempa bumi dan tsunami di Sulawesi Tengah (CENTRE). Termasuk di antaranya adalah 80.583 anak-anak. Intervensi respons dilakukan dalam berbagai bidang termasuk kesehatan, pendidikan, hunian sementara, air, sanitasi dan kebersihan, perlindungan anak serta ekonomi.
Secara garis besar, di bidang air, sanitasi, dan kebersihan, 102.174 orang telah memiliki akses yang layak terhadap fasilitas tersebut. Selain itu 87.845 oran mendapat manfaat dari intervensi di bidang ekonomi dan pangan. Sementara 80.511 orang menerima bantuan untuk hunian sementara dan bantuan nonpangan. Sedangkan di bidang pendidikan, 36.765 anak telah mendapat manfaat dari intervensi yang dilakukan. Dalam bidang kesehatan dan gizi, 22.850 orang mendapat manfat. Sebanyak 8.009 orang mendapat manfat dari dukungan perlindungan anak dan 1.350 orang mendapatkan manfaat dari program pengurangan risiko bencana. Di masa pandemi COVID-19, respons terus berlangsung. WVI melalui CENTRE menyalurkan bantuan termasuk edukasi terhadap 1.729 orang terkait dengan pencegahan COVID-19.
Seluruh respons bencana selama dua tahun terjadi bukan karena upaya WVI sendiri tapi dengan adanya dukungan penuh dari para mitra serta semangat yang tak pernah padam dari masyarakat serta anak-anak yang terdampak bencana untuk bangkit dan pulih. Terima kasih atas segala doa dan dukungan Anda!
Ditulis oleh Rena Tanjung, Communications Officer, Wahana Visi Indonesia