Ruang Sahabat Anak Kembalikan Keceriaan Sulkifli
Menjelang subuh, Sabtu, 16 Januari 2021, Sulkifli (15) terbangun karena tanah dan bangunan di sekitar tempat tidurnya bergerak. Remaja ini mendengar para tetangga dan keluarganya berseru dan belarian ke luar rumah “Gempa!”. Sulkifli yang setengah mengantuk ikut berlari hingga jarinya terluka karena terkena patahan kayu penopang atap rumah.
“Waktu itu saya takut sekali,” katanya.
Sulkifli berserta kakak perempuannya tinggal di rumah tantenya, saat gempa bermagnitudo 6,2 terjadi di Majene, Sulawesi Barat. Kedua orang tua Sulkfli merantau di Pulau Kalimantan dan belum bertemu dengannya pascagempa. Kini rumah tante Sulkifli pun roboh sehingga ia dan keluarga tantenya tinggal di dalam tenda di salah satu pengungsian yang ada di Majene.
Dalam masa seperti ini, Sulkifli ingin sekali bertemu dengan kedua orangtuanya. Pada awal bencana, ia tidak tahan tinggal di tenda karena kurang mendapat air bersih dan makanan bergizi. Belum lagi pandemi COVID-19 membuat dirinya terancam karena protokol kesehatan tidak diterapkan di tenda tempatnya tinggal. Sempat murung, kini ia kembali gembira setelah staf Wahana Visi Indonesia mengunjungi pos evakuasi tempatnya tinggal untuk mengadakan kegiatan Ruang Sahabat Anak. Di Ruang Sahabat Anak, ia dan teman-temannya bisa bermain dan juga belajar
“Saya senang sekali. Saya bisa bermain bersama dengan teman-teman lain,” ujarnya menyampaikan pendapat tentang kegiatan Ruang Sahabat Anak.
Kardi, salah seorang staf WVI yang menfasilitasi kegiatan Ruang Sahabat Anak mengaku senang melihat perubahan pada diri Sulkifli. Katanya, “Memang awalnya murung, namun Sulkifli akhirnya ceria dan mau berbaur dengan yang lain setelah ikut kegiatan Ruang Sahabat Anak.”
Dalam melakukan kegiatan ini, Kadar memastikan semuanya berjalan sesuai dengan protokol kesehatan untuk mencegah penularan COVID-19 pada anak-anak termasuk penggunaan masker, pengukuran suhu badan, dan mencuci tangan pakai sabun saat memasuki arena permainan. Kadar dan temannya juga memastikan diri mereka dalam kondisi sehat saat beraktivitas bersama anak-anak.
Wahana Visi Indonesia melakukan respons gempa bumi Sulawesi Barat sejak tanggal 16 Januari 2021. Respons akan berlangsung selama tiga bulan dengan fokus terhadap sektor pendidikan, perlindungan anak, dan distribusi bantuan.
Ditulis oleh Kardi dan Rena Tanjung, Wahana Visi Indonesia